Contohnya, alat musik yang mudah didapatkan adalah drum kecil, marakas, atau xilofon.
Dengan bermain alat musik, anak-anak tidak hanya belajar tentang irama dan melodi, tetapi juga belajar bagaimana menciptakan suara dan musik sesuai dengan imajinasi mereka.
Misalnya, biarkan anak mencoba berbagai cara untuk memainkan marakas atau xilofon.
Anak-anak bisa bereksperimen dengan kecepatan dan kekuatan pukulan pada drum untuk menciptakan suara yang berbeda.
Aktivitas ini sangat baik untuk merangsang kreativitas mereka dalam hal ekspresi diri.
Selain itu, bermain musik juga dapat membantu anak-anak melatih konsentrasi, koordinasi tangan dan mata, serta mengenal konsep-konsep dasar seperti tinggi-rendah dan keras-lembut dalam musik.
Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar untuk berpikir kreatif dan bekerja dengan elemen yang ada di sekitar mereka.
3. Eksperimen dengan Aktivitas Daur Ulang
Kegiatan Montessori yang bisa mengasah kreativitas anak selanjutnya adalah eksperimen dengan aktivitas daur ulang.
Daur ulang tidak hanya berguna untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga bisa menjadi media yang sangat baik untuk merangsang kreativitas mereka.
Anak-anak bisa diberi berbagai bahan bekas, seperti botol plastik, kardus bekas, kertas koran, atau tutup botol.