Mudik *
Mudiklah saudaraku,
Beningkan hatimu
Sucikan jiwa jiwamu
Mempertautkan kembali yang manusiawi dengan yang ilahi
Aku mudik untuk mencium aroma tanah leluhurku
Membangun jatidiri
Di atas Lumpur Lumpur desa yang mengering
Aku mudik untuk menyandingkan yang berlalu tersapu waktu,
Dengan jejaran mimpi dunia yang tak hanya sampai kemarin sahaja
Yang ganjil menjadi genap
Yang genap menjadi ganjil
Aku tetap mudik, seperti biasa
Aku tetap Setia, aku selalu berusaha
Aku tetap seperti yang dulu
Yang tulus mencintai desa dan manusianya
Mudiklah, seperlunya saja
Sebab perjalanan masih jauh,
Mudiklah kepada keluarga, mudiklah kepada sahabat sahabat kecilmu.
Aku ingin mudik kepada yang autentik, kepada embun yang sirna
Kawan,
Mudik terbaik itu adalah mudik ke haribaanNya
Mudik yang kepada keabadian. Itu yang harus kita selalu ingat.
****
Di bawah langit klaten, bus
Membawa jasadku ke arus mudikNya
*untuk para pegiat, pengrajin kebaikan kebaikan kecil di sekelilingku, di dalam dekapanNya.