Mohon tunggu...
daryo susmanto
daryo susmanto Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

jangan berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hari Pertama Tanpa Penumpang

4 Januari 2021   17:24 Diperbarui: 4 Januari 2021   18:16 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak menyerah saat menunggu. Dokumen penulis.

Mendaftarkan diri sebagai driver ojek online merupakan pilihan selain untuk menanbah penghasilan juga untuk mengisi waktu luang. Cara ini saya tempuh dengan pertimbangan cukup lama.

Ada dua hal yang membuat lama menimbang, yang pertama mampukah saya melakukannya di tengah kerjaan utama saya. Hal yang kedua yakni malas untuk mengurus salah satu persyaratannya.

Mendaftarlah saya ke dua operator ojek online. Salah satu operator mengizinkan salah satu syarat yang membuat saya malas mengurusnya diganti dengan surat keterangan tempat kerja utama saya. Terverifikasilah akun driver saya pada akhir tahun 2020. Awal tahun 2021, tepatnya hari ini Senin, 4 Januari 2021 akun saya onlinekan. 

Awalnya masih mempelajari dulu polanya. Beberapa kali mencoba mengklik permintaan selalu kalah cepat dengan driver lain. Sekalinya dapat, calon penumpang membatalkan karena sudah memilih driver yang lain. Yah, online dari sekira pukul 09.00 sampai pukul 11.30 belum juga mendapatkan penumpang atau permintaan transportasi.

Waktu Duhur aplikasi saya offlinekan dulu dan sekitar pukul 13.00 dionlinekan lagi. Ada beberapa peemintaan lagi tetapi selalu keduluan yang lain. Sampai pada satu permintaan yang jaraknya cukup jauh tetapi harga yang diminta relatif kecil. Agak lama berpikir untuk mengambilnya atau tidak. Ternyata tidak ada yang mengambil dalam waktu cukup lama. Tetiba calon penumpang mengubah harga yang lebih masuk akal, begitu diklik ternyata sudah ada yang ambil duluan.

Saya putuskan untuk pindah tempat menunggu, yakni di rumah. Di rumah ada perubahan. Namun perubahannya justru pada permintaan transportasi yang menurun. Dan kembali lagi saat ada permintaan selalu kalah cepat dengan yang lain.

Pengalaman ini mengingatkan saya pada salah satu konsep ekonomi yakni pasar, khususnya pasar persaingan sempurna. Ada-ada saja. Apa sih pasar persaingan sempurna?

Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar dengan jumlah penjual serta pembeli yang melimpah. Produk dan barang yang dijual oleh para pelapak di pasar ini pun cenderung serupa.

Dalam kasus ini, ingat pasar tidak melulu tempat secara fisik yang kasat mata ya. Pasar kali ini yang dimaksud adalah pasar penumpang dengan jumlah driver (penjual) dan penumpang (pembeli) berlimpah dengan produk berupa jasa yang sama yakni antar jemput penumpang /barang. 

Dalam hal ini antara penjual dan pembeli bebas menentukan sendiri. Yah, kira2 seperti itu sistem ojek online yang saya ikutin ini. Yakni Indriver. Kalau pembaca penasaran dan ingin mencoba silakan instal aplikasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun