Hati yang terperangkap begitu lama. Hingga segala asa dan cinta berkarat di dinding lusuh raga."
"Aku tak akan menunggu lebih lama lagi untuk menyelamatkan hatiku.Sekilas kubaca lagi pesan di langit
Kutemukan luka menganga
dalam tak berdasar
deras airmata kecewa
Caci terlontar bukan karna benci
Berlari bukan karna menghindari
Suara parau di balik telephone
Terguncang raga menyayat hati
Buliran menetes tipis di sudut mataku
Saat terucap selamat tinggal
Aku menepi
tak beranjak pergi
Menunggu di tepian kalbu
membiarkanmu menenangkan diri
seperti pintamu
Tubuhmu lunglai
Melemas tak sadarkan diri
Terbangun dengan tatapan penuh tanya perempuan perempuan berseragam putih
Sepertinya kau tak kuat
menahan beratnya langkah
Tuk beranjak dariku
Rindu sudah begitu membiru dalam darahmu.
Lalu jenuh merayu di nadimu
Ucapku tak lagi kau rindu
Pun aku tak mau mengganggu
Meski tak jua berlalu
Karena di nadiku tetap rindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H