Bising, hiruk pikuknya orang-orang lalu-lalang,
kota selalu menjadi tempat bagi tahap kesepian. Di dalamnya
beberapa macam kecewa terbentuk karena gagal berpulang.
Terhenti di persimpangan jalan,
sampai waktu yang tidak bisa ditentukan petang.
Nanti, jika aku tidak mampu menyapa lagi
Maka sejenak ingatlah aku.
Nanti, jika aku tidak bisa mendengarmu
maka sebentar saja lantunkanlah doamu.
Nanti, jika aku mulai tidak lucu
maka diam dan renungkanlah aku.
Nanti, jika aku tidak dapat menjemputmu
maka berhentilah, lihat aku sebagai masa lalu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!