Dua tahun setelah dilantik menjadi Ratu Kerajaan Belanda, Ratu Wilhelmina memasuki masa pencarian jodoh. Mei 1900, bertempat di Kastil Schwarzburg, Thuringia, Ratu Wilhelmina ditemukan dengan tiga kandidat suami. Friedrich Wilhelm dari Prusia, dan dua lelaki bersaudara keturunan Mecklenburg-Schwerin. Dan pilihan calon suami Ratu Wihelmina, jatuh kepada, Heinrich Mecklenburg-Schwerin (atau Hendrik).
12 Oktober 1900, Wilhelmina, genap berusia 20 tahun dan resmi bertunangan dengan Hendrik. Tanggal pernikahan ditetapkan 7 Februari 1901, bertempat di Istana Noordeinde untuk pernikahan sipil, dan St Jacobskerk untuk pernikahan gereja. Kabar ini disiarkan pada semua penduduk Kerajaan Belanda, termasuk di daerah koloni alias jajahan, dan sampai pula pada penduduk di Hindia Belanda atau Nusantara.
Bukan cuma pengumuman kabar pertunangan, semua penduduk diajak untuk turut merayakan. Dengan berbagai acara sebagai bentuk penghormatan. Tidak terkecuali, semua penduduk Nusantara diminta sumbangan, bantuan, atau upeti sebagai kado bagi Sang Ratu. Panitia pun dibentuk lengkap, tukang pungut upeti disusun, salah satunya Seijid Oesman bin Abdullah bin Akil el bin Jahja Alawi.
Koran Berita Hari ini untuk Hindia Belanda, terbitan 24 Oktober 1900, memuat pengumuman dengan judul Huldeblijk aan HM Koningin Wilhelmina (Upeti untuk Ratu Wilhelmina). Isi pengumuman itu sebagai berikut
Er heft zich een commissie gevormd ten einde bij gelegenheid van het huwelijk van H. M. Koningin Wilheimina, Haar een huldeblijk aan te bieden namens de ingezetenen -van Indi". Deze commissie bestaat uit de volgende Heeren: ...... Seijid Oesman bin Abdullah bin Aki el bin Jahja Alawi, Adviseur honorair voor Arabische Zaken.Â
Het plan is om een circulaire te publiceeren, waarin alle ingezetenen worden aangezocht bijdragen voor vermeld doel af te zonderen. Wy zijn er van verzekerd, dat allen met dit plan instemmen, waar 't geldt onze dierbare vorstin een blijk van innige verknochtheid te geven, bij gelegenheid dat zij als vrouw de gewichtigste stap van haar leven genomen beeft, een Btap, die niet anders kan zijn dan van invloed op hot Moederland en de Kolonin. Het hoofdbeginsel, waarvan de commissie uitgaat is, dat elke gift moet zijn een opwelling uit het hart, getuigende van liefde voor de Vorstin en daarvoor is 't niet noodig, dat de gift groot zij.
Terjemahan bebasnya sebagai berikut
Sebuah panitia telah dibentuk untuk memberikan penghormatan atas nama penduduk India pada kesempatan pernikahan H. M. Ratu Wilheimina. Panitia ini terdiri dari bapak-bapak berikut: ...... Seijid Oesman bin Abdullah bin Aki el bin Jahja Alawi, Penasihat Kehormatan untuk Urusan Arab.Â
Kami yakin akan hal ini dengan menerbitkan surat edaran yang meminta semua penduduk untuk memberikan kontribusi untuk tujuan yang disebutkan, bahwa semua menyetujui rencana ini, yang bertujuan untuk menunjukkan kepada Putri tercinta kami sebuah demonstrasi pengabdian yang mendalam, pada saat ketika, sebagai seorang perempuan, ia telah mengambil langkah terpenting dalam hidupnya, sebuah langkah yang pasti akan mempengaruhi Tanah Air dan Koloni. Prinsip utama yang menjadi dasar panitia adalah bahwa setiap pemberian harus merupakan dorongan dari hati, bersaksi tentang cinta kepada Ratu dan untuk itu hadiahnya tidak perlu besar.
Pengumuman versi lain terekam dalam pemberitaan De Locomotief, terbitan 2 November 1900. Terjemahan bebas dari isi pengumuman itu, sebagai berikut