Mohon tunggu...
Masbukhin
Masbukhin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha dan Pelaku E-Commerce

Gemar membaca, apa saja

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tiga Karya Arsitek Indonesia, Pameran di Roca Barcelona Gallery

21 Juli 2024   07:41 Diperbarui: 21 Juli 2024   07:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga arsitek Indonesia, dari tiga firma arsitektur, dan dengan tiga karyanya, sukses tampil di Roca Barcelona Gallery, Barcelona. Selama dua bulan, Mei hingga Juni 2024, ketiganya tampil pada pameran bertajuk Crossing Horizons: Cities ini Dialogue. Ajang ini menyuguhkan proyek-proyek berskala besar dari biro arsitek yang ada di Barcelona dan Jakarta.

Tiga arsitek Indonesia itu adalah Mohammad Archica Danisworo dari Pandega Desain Weharima (PDW). Karya proyek yang dipresentasikan adalah Gran Rubina Tower 1 atau Generali Tower, berlokasi di segitiga emas Jakarta. Konsep desainnya pasif, dan dirancang untuk mengatasi masalah suhu tinggi, kemacetan, kelembaban, serta keterbatasan ruang.

Kedua, Piter Gan dari Piter Gan Architect yang memamerkan proyek Cibinong City Mall di Bogor. Konsep desainnya inovatif dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dinamis warga perkotaan. Dan ketiga, Hardyanthony Wiratama dari firma arsitek Alien. Karya arsitektur yang dipamerkan adalah Mandiri IT Center di Slipi. Konsep desainnya keindahan, dan dirancang sebagai oase yang menyegarkan lanskap Jakarta.

Kehadiran tiga arsitek di Roca Barcelona Gallery itu sebagai bagian dari Barcelona Architecture Weeks. Pada 2024 ini, fokus utama pameran adalah menyoroti kemampuan arsitektur mengatasi masalah sosial. Yakni perbedaan budaya dan geografis di lingkungan perkotaan. Arsitek dituntut mampu mengatasinya dalam tampilan model, gambar, dan rencana yang terperinci.

Alberto Gonzalez, dari Roca Indonesia, menyadari betul besarnya tantangan desain dan arsitektur di tengah urbanisasi kontemporer. Arsitek pada lingkungan seperti ini harus ahli menciptakan ruang multifungsi. Selalu memperhatikan keberlanjutan dan tentu saja, kelayakan untuk dihuni.

Selain untuk pameran, tiga arsitek Indonesia itu juga bersua dengan arsitek dunia. Tuan rumah, Roca Barcelona Gallery, secara khusus mendatangkan juga dua firma arsitektur paling berpengaruh di Barcelona. Yakni B720 dan GCA. Tujuannya, agar terjadi perluasan jaringan internasional, bertukar pengalaman dan pengetahuan. Tak kalah penting, bisa bersua dengan kurator dari Laboh

Laboh adalah konsultan bidang desain dan arsitektur, berbasis di Barcelona. Agensi ini bagian dari jaringan kuratorial dan editorial platform World-Architects. Sejak 2018 sudah menjadi kurator Konferensi Arsitektur dan Media Eropa.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun