Mohon tunggu...
Moh Khozah
Moh Khozah Mohon Tunggu... Penulis - Dai Bilqolam

Alumni Mahasiswa BKPI IAIN Madura

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengenalmu (Part 12)

29 April 2019   14:02 Diperbarui: 29 April 2019   14:07 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Koran masih rapi di atas meja ditemani kopi manis. Sesudah rasa letih hilang aku pun kembali membaca koran lanjutan dari tadi pagi. Halaman sastra dan budaya kembali memberikan artikel yang aku sukai, nama Zahra tampil sebagai penulis cerita pendek yang memenuhi satu halaman. Ceritanya relegi dengan bahasa sendiri dan imajinasi yang menarik perhatian pembaca. Kata-katanya selalu berlandaskan para motivator hebat yang menjadi trending pembaca sehingga pembacanya tidak tidur dan ingin selalu mengulangi dari awal.

Namaku menjadi salah satu tokoh diantara 4 tokoh yang ada dalam cerita pendek. Ia menyebutkan bahwa aku adalah seorang inspirator muda yang telah berhasil menyeret perhatian banyak orang untuk berkarya menulis cerita-cerita menarik yang penuh perhatian.

"Lagi baca apa dik," tanya emba' Fasa dari belakang.
"Baca cerita pendek emba' karya temanku."
"Bagus tu, mahasiswi mana?"
"Satu angkatan denganku."
"Cocok, belum sarjana sudah menjadi penulis produktif. Apalagi sudah sarjana."
"Iya, emba' dia dekat dengan rumah nya paman Juri."
"Enak donk, langsung di voting jodoh biar tidak diambil orang."
"Tidak perlu terburu-buru emba' perjalanan masih panjang. Apabila memang jodohnya pasti dia tidak akan ke mana-mana."
"Iya sih, tapi dia cewek bukan cowok kalau ada yang mau menghitbah bagaimana."
Akupun hanya bisa diam tanpa kata. Perempuan cantik itu  banyak yang mengejarnya, sedangkan aku masih belum siap untuk menghitbah karena perjalanan menuju kesuksesan masih panjang. Takutnya nanti ketika menghadapi pintu kesuksesan menjadi beban berat yang harus dihadapi dengan pahit.

"Sudah emba' bicara yang lain saja, semoga saja dia selalu setia padaku."
"Kalau cewek itu tergantung orang tuanya. Bagaimana kalau dia dijodohkan sama kedua orangtuanya."
"Sudah emba' bahas lain saja."
"Oke, kalau gitu saya mau tanya sama kamu?"
"Mau tanya apa?"
"Kamu barusan ke rumah paman iya. Kamu ketemu sama siapa?"
"Ketemu sama paman Juri dan Bibi serta Anisa."
"Kamu tahu, maksud bapak ke sana."
"Tidak emba' memang kenapa?"
"Kamu akan tahu suatu saat nanti."
"Maksudnya, aku mau di jodohkan sama dia."
"Tidak tahu juga, ya nikmatilah saja hari-hari mu fokus kuliahnya."
"Emba' Fasa. Iya sudah sana kalau mau rahasia."

Emba' Fasa langsung kembali ke kamarnya dan aku pun lanjut membaca koran. Pikiran terus bersebrangan antara Zahra dan Anisa. Apakah memang  maksud bapak betul-betul menjodohkan aku dengan Anisa. Akan tetapi aku mencintai Zahra saudari sepupunya. Aku pun menghela nafas tanpa berfikir panjang lagi, mungkin emba' Fasa hanya bercanda saja. Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan hubungan ku ini bersama Zahra.

"Mas....." Pesan WhatsApp masuk dari Anisa.
"Iya, sayang."
"Sejak kapan panggil sayang."
"Sejak, sekarang. Kenapa tidak boleh."
"Bukannya tidak boleh, tapi kaget saja."
"Oh iya, kamu sudah baca cerita pendek ku iya."
"Kok tahu."
"Aku hanya tanya saja."
"Oh begitu."
"Kamu barusan kok langsung menghilang dari pandangan ku."
"Malu, mas."
"Oh iya."
"Memang kamu saudari adik Anisa?"
"Iya, emang kenapa."
"Tidak apa-apa, aku cuman tanya saja."
"Oh iya mas. Kemarin aku dengar-dengar dia mau dijodohkan dengan saudara sepupunya," ceritanya Zahra membuat aku dag dig dug.
"Kira-kira siapa saudara sepupunya?"
"Kurang tahu juga aku mas, yang penting bukan mas hahahaha."
"Kenapa kalau aku?"
"Bagaimana gitu, hahahaha."
"Iya semoga saja aku milik kamu."
"Hahahaha, iya sudah sampai jumpa besok ya di kampus."
"Oke."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun