Mohon tunggu...
Moh Khozah
Moh Khozah Mohon Tunggu... Penulis - Dai Bilqolam

Alumni Mahasiswa BKPI IAIN Madura

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tangisan Hati Pagi

23 April 2019   06:14 Diperbarui: 23 April 2019   06:41 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi datang dengan senyuman sinarnya

Menyinari embun pagi menerobos gumpalan awan yang menghalangi penglihatan

Angin sepoi-sepoi menusuk kulitku melewati jendela dinding kamar

Memeluk seberat mungkin

Rasah pedih terus membelah hati 

Kata-kata kemarin melukai batinku 

Menikam tanpa pisau

Menerkam dengan pedang handal

Tetesan air mata terus membasahi

Mengalir deras tanpa terasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun