Tadi sore saya terima sms dr seorang teman seorang jurnalis lumayan senior harian terbit di Kota Medan, sebutlah namanya Prabu. Agar gampang, sms beliau diawali inisial PR, dan sms balasan saya diawali inisial AA.
PR: Fusthun apa ya artinya rif? Mana ya partai yg komit berantas korupsi yg ktnya bersih?
(Yah.... pertanyaan garing banget sih. Lalu kujawab aja sekenanya.)
AA: Festivalisasi KPK-tainment :-)
(kayaknya temen malah panas, atau memang niat mancing keributan ya?)
PR: Apa artinya fustun dlm rekaman luthfi. Ada pula rekaman percakapan lewat hp antara fathanah dan luthfi yg minta empat puluh miliar terkait PKS Cpengimporan kuota sapi)? Apa mau ngelak? Jujur adalah jawaban satria. Belum lagi darin mumtaza. Makamya jgn bw agama kalau berpartai, karena agama gak pernah ajari untuk melakukan perbuatan yg patut diduga korupsi. Apa lg berkasnya sudah rampung. Mau baca?
(Gerah juga. Coba direspon ajalah...)
AA: Trial by court aja bang. Ga ush pk hukum rimba trial by press. Biarin aja bergulir kasusnya. Sama2 ditengok cemana endingnya. Ya kan abangnda....
(mulai keliatan kalau smsnya memang nyari perkara)
PR: Ironisnya dianggap festival lagi. Kayaknya gak tau malu ya pny partai disinyalir korupsi. Pandenya teriak bersihkan koruptor. Eh taunya petinggi partai pula yg menunjukkan contoh gak baik. Apa itu gak munafik rif?
(okelah, lu jual gue beli. ciyeee....)