Mohon tunggu...
Mas Andre Hariyanto
Mas Andre Hariyanto Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri, Trainer, Jurnalis: Lembaga AR Learning Center, Suara Utama, Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara, Komunitas Taklim Jurnalistik, Angkringan Si Ndut, Kelas Jurnalistik Official, Muslim Hijrah Movement

Mencetak Kader dalam Perjuangan Ummat tuk Menuju Peradaban. Sampaikan Ilmu Walaupun 1 Pesan. Menjadi Jurnalis Muslim Anti Hoax. 081 232 729 720

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Demi Anak Mondok, Ayah Rela Tempuh Blitar-Surabaya bersama Sepeda Butut

12 September 2022   23:51 Diperbarui: 12 September 2022   23:56 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Dok. Pribadi. Demi Anak Mondok, Ayah Rela Tempuh Blitar-Surabaya dengan Sepeda Butut/Mas Andre Hariyanto.Kompasiana)

Sesampai di Kota Sidoarjo, Pak Maksum diperhatikan sebagian polisi, karena melihat kendaraan yang tak layak dipakai itu, beberapa polisi mengikutinnya.

Kelelahan dalam perjalanan menuju Surabaya dia lalui dari Blitar, Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya yang yang menghabiskan waktu kurang lebih sepuluh jam, sesampai di Surabaya Gubeng dia merasakan kebingunan kemana dia harus mencari lagi dan dia juga lupa nama lengkap Ma'had Tahfizdul Qur'an Darul Hijrah, akhirnya dia mulai kelelahan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala tentunnya tidak akan diam melihat hambahnya berusaha dalam menuju kebaikan, akhirnya bertemulah Pak Maksum dengan orangtua dengan beberapa pemuda baik. Mereka langsung berusaha membantu Pak Maksum. Ada yang memperbaiki motornya, men-charge HP-nya, mencarikan makan-minum, membuka internet untuk mencari tujuannya, memberikan uang, dan mengantarnya ke Darul Hijrah.

Akhirnya sesampai di tempat tujuan, bapak tua berbaju taqwa, bersongkok putih, dan bersandal jepit ini merasakan kelelahan, makhlum Pak Maksum sudah usia diatas 50 tahun lebih, tapi tekad dan mujahadah ini dia lakukan untuk memastikan putranya berangkat sampai tujuan dengan keadaan selamat dalam belajar menghafal al-Qur'an di Surabaya. Sebelum dia menginjakkan kaki di kampus Darul Hijrah, beberapa orang berpakain seorang polisi menghampirinnya.

"Pak, Ngapain bapak disini?" tanya salah satu dari polisi tersebut.

"Menenggok anak saya yang masuk di sekolah barunnya?" jawab ayah dari 5 anak ini.

"Kalau bapak berkendara tolong dijaga peraturannya, jangan asal ngegas saja, jangan diulang lagi ya" tanya kembali polisi yang mengikutinnya saat berada di wilayah Sidoarjo.

Dia menjelaskan bahwasanya sepeda motor yang dia miliki memang kendaran yang harus saya beli untuk kebutuhan yang sebelumnya hanya memiliki sepeda buntut tua, sepeda motor ini dibeli dengan harga 800 ribu. Tapi anehnya, motor yang sebelumnya masih ada riting menyala, tiba-tiba konslet, lampu putus, dan akhirnya dia servis berulang-ulang kali, apa adannya namanya juga sepeda motor lama akan cepat terasa hasilnya, salah satunnya muda rewel.

"Berkali-kali saya service motornya, sampai ganti lampu baru, tapi kok setelah diservice mala tambah rusak, akhirnya saya putus semua kabel dan lampunya sampai terliyat tulang belulangnya," ujar lelaki yang tinggal di Desa Kuningan, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar, Jawa Timur.

"Tulang keliling dunia, motor jelek luar biasa, apalagi memakai motor sehat sangat luar biasannya," imbuhnya.

Hidup sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun