Mohon tunggu...
Masalembu Cooff
Masalembu Cooff Mohon Tunggu... Aktris - profil merupakan gambar asli saya dan gabar gunung tersebut merupakan dimana saya di lahirkan itu adalah pulau Masalembu

saya membuat akun kompasiana ini bertujuan untuk mempermudah saya agar tulisan saya dapat di baca oleh masyarakat indonesia, saya ingin menunjukkan bahwa saya jugak bisa menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini Adalah Desaku

11 November 2019   23:38 Diperbarui: 11 November 2019   23:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dulu ada seorang anak yang tinggal di pedalaman yang sangat jauh dari pedesan, anak ini hanya tinggal bersama kedua orang tuanya. Saat dia masih usia 6 thn sudah ditinggal oleh ibu kandungnya, dari usia 6 thn dia hanya tinggal berdua dengan ayahnya yang jauh dengan pedesaan. 

Dia hanya bermain sendiri dan tidak ada yang menemaninya saat ayahnya pergi untuk mencari persedian makan yang akan disantap malam hari dan esok paginya dia hanya bermain dihalaman rumahnya saja dan tidak berani untuk bermain jauh dari rumahnya karena pasti akan dapat marah dari ayahnya, maka dari itu sianak kecil ini tidak perna memberanikan diri untuk jauh dari rumah, tahun demi tahun si anak kecil sudah menjadi seorang pemuda dan juga udah dapat membantu pekerjaan ayahnya sehari-hari yang mencari kayu dan dijual kepedesaan yang begitu sangat jauh dari tempat tinggalnya, saat itu lah pertamakali sianak muda ini bertemu dengan orang-orang pedesaan. 

Begitu senang hati anak pemuda ini terlintas lah di benak anak muda ini pada suatu hari nanti untuk merayu ayahnya untuk pindah dari rumahnya yang  jauh dari keramaian itu, setalah kayu udah habis semua dan udah terjual semua maka ayahnya segera mengajak anak muda tersebut untuk balik kerumahnya namun si anak muda ini masih diam saja karena dia merasa nyaman di desa tersebut, karena si pemuda ini tidak mendengarkan ajakan ayahnya langsung sepontan menyetak anak muda ini, kemudian sianak saat mendengar sentakan dari ayahnya maka langsung lah anak muda ini berbalik dan ikut dibelakang ayahnya. 

Walau sebenarnya didalam benak anak muda ini tidak ingin untuk balik namun dia juga takut kepada ayahnya karena dia tidak bisa membayangkan bagimana nantinya jika ayahnya tau kalau anak ini tidak ingin pulang kerumahnya. Dia terus ngikutin ayahnya dan terus berfikir keras bagai mana dia bisa mangajak ayahnya utuk pindah dari rumahnya itu dia selalu memikirkan bagai mana caranya sehingga ayahnya dapat menerima dan tidak marah padanya. 

Suatu hari ayah dari anak pemuda ini jatuh sakit parah dan juga udah sangat tua, ayahnya tidak dapat lagi berjalan jauh untuk mencari persiapan apa yang akan dimakanya dan mau tidak mau anak muda ini harus mencari kayu dan juga harus menjualnya kepedesaan itu, dia mulai lah mencari  kayu dan terus menjualnya kepedesaan itu saat di perjalanan di berfikir untuk tidak balik lagi dan meninggalkan ayahnya yang sakit itu namun hati kecilnya anak muda masih tidak ingin kehilangan ayahnya itu dia berjalan dengan fikiran yang tidak karuan. 

Namun dia memutuskan balik kerumahnya untuk berbakti kepada orang tuanya dia merasa sangat capak karena begitu jauhnya dia berjalan saat di jalan dia teringat dengan pesan ayahnya yang berkata bahwa dia tidak di perbolehkan untuk membuka gubuk kecil yang berada dibelakang rumahnya, entahlah kenapa anak muda ini teringat dengan pesan ayahnya yang ini dia menjdi penasaran yang awalnya anak muda ini tidak ada kecurigaaan pada ruang tersebut saking takutnya kepada ayahnya namu sekarang dia memberanikan diri untuk membuka gubuk tersebut yang penasaran apa yang ayahnya sembunyikan di dalamnya. Setalah Si pemuda itu sampai kerumahnya dia langsung memasakkan untuk ayahnya dan nyuapin ayahnya setelah selesai ayahnya makan dan ayahnya tidur, dia langsung kebelakag rumahnya dan membukanya disaat dia membuka pintu dia tak menyangka bahwa ayahnya menyembunyikan barang masih masa muda dan foto-foto yang tertempel di dinding yang bersama kawan-kawan ayahnya dia meliah semua foto ayahnya dan timbullah di benaknya bahwa ayahnya juga perna berkumpul dengan banyak teman dan mengapa ayah tidak perna memberitahuku fikirnya dan saat hendak keluar anak muda ini meliahat satu foto lagi yang dimana di foto tersebut ada enam orang yang berfoto di dalam foto itu ada ayah,dua orang wanita yang berada di smping ayahnya dan tiga orang laki-laki, dia berfikir pasti ada satu masalah yang ayah sembunyikan fikir anak muda ini. Lalu anak muda ini langsung berkeinginan untuk bertantanya kepada ayahnya namun itu semua sudah terlambat saat dia duduk disamping ayahnya dan saat memandang wajah ayahnya sangat pucat dan tidak ada tanda ayahnya untuk menghembuskan nafas dan memang saat anak muda ini mendekat dan memeriksa pernafasan ayahnya dan urat nadi tidak jugak berdenyut maka dengan fikiran yang kacau anak muda ini tidak dapat nerima dengan apa yang terjadi ini dia hanya hidup berdua dengan ayahnya dan kini dia harus ditinggal oleh ayahnya, maka dia harus bagaimana kebingungungan dan terus bingung anak muda ini, kini ayahnya udah selesai dikubur dan dia jugak bingung bagai mana akan menjalani hidup sendirian tanpa orang tuanya, maka anak muda ini memutuskan untuk pergi kepedesaan diamana yang ayahnya sering menjual kayu di desa itu dan dia merasa bahwa dia dan ayah ibunya adalah orang desa itu anak muda ini sangat meyakininya, saat itu lah anak muda ini untuk memutuskan pergi kedesa itu dan membawa satu foto yang berisa enam orang itu dia bawa kedesa itu dengan bertujuan untuk mencari orang-orang yang berada dalam foto tersebut, berjalan lah anak mudah ini kedesa tersebut keringat yang membasahi punggung anak muda ini, rasa capek yang anak muda rasakan tidak mematahkan semangat perjalanannya itu begitu semangatnya anak muda ini hingga tidak beristirahat sedikitpun di perjalanan hingga smapailah anak muda ini di desa itu dan begitu senangnya hati anak muda inni saat tiba di desa itu hatinya begitu senang dia merasa bahwa dia seperti pulang ketempat asal dia setibanya anak muda ini dia mampir kewarung dan sekalian dia untuk bertanya tentang orang-orang yang berada di dalam foto itu, sambil menyantap makanan yang ada di depan anak muda itu sambil lalu anak muda itu bertanya tentang orang yang ada di foto tersebbut namun itu tidak mendapatkan hasil karena orang warung tersebut tidak mengetahuinya orang-orang yang berada di foto itu, kemudian anak muda itu melanjutkan berjalan hingga sampai di pertengahan pedesaan dan iya bertemu dengan seseorang yang kelihatnya begitu ramah lalu pemuda tersebut menghampirinya.

Kemudian menyapanya "permisi pak!" kata si anak muda itu.

Kemudian orang itu menjawab "iya nak apa ada yang bisa saya bantu?" kata orang tersebut.

Si pemuda bertanya "Bapak tau dimana rumah kepala desa, desa ini pak?"

Kemudian orang itu menjawab "Nak saya adalah kepala desa sini, ada apa nak?"

Si pemuda kembali bertanya "apa bapak bisa membantu saya pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun