Tahukah Kamu Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya akibat malnutrisi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, serta meningkatkan risiko kesehatan di masa depan. Penyebab utama stunting biasanya meliputi kekurangan gizi, infeksi berulang, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Penanganan stunting memerlukan pendekatan multidimensi, termasuk perbaikan pola makan, sanitasi, dan pendidikan.
Penyebab Stunting
- Kekurangan Gizi: Asupan nutrisi yang tidak memadai, terutama protein dan mikronutrien.
- Makanan Tidak Bergizi: Konsumsi makanan olahan atau junk food yang rendah nutrisi.
- Infeksi Berulang: Sering mengalami infeksi seperti diare, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan.
- Kurang Akses Layanan Kesehatan: Keterbatasan dalam mendapatkan perawatan kesehatan yang diperlukan.
- Kondisi Sanitasi yang Buruk: Lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan penyakit dan infeksi.
- Kesehatan Ibu yang Buruk: Ibu yang kurang gizi selama kehamilan dapat melahirkan anak yang lebih rentan.
- Kurangnya ASI Eksklusif:Â Tidak memberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan.
- Pola Makan yang Tidak Seimbang: Ketidakseimbangan dalam asupan makanan yang tidak mencakup semua kelompok gizi.
- Faktor Sosial dan Ekonomi: Keluarga yang hidup dalam kemiskinan sering kesulitan memenuhi kebutuhan gizi.
- Kurang Edukasi tentang Gizi: Pengetahuan yang rendah tentang pentingnya nutrisi bagi anak.
- Stres dan Trauma: Pengalaman stres pada ibu atau anak dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan.
- Keterbatasan Sumber Daya: Keluarga yang tidak memiliki sumber daya untuk membeli makanan bergizi.
- Kebiasaan Makan yang Buruk: Kebiasaan makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
- Faktor Genetik: Beberapa kondisi genetik dapat memengaruhi pertumbuhan fisik anak.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Keterbatasan dalam aktivitas fisik dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Cara Menghindari Stunting
Berikut adalah 15 cara untuk menghindari stunting pada anak:
- Nutrisi Ibu Selama Kehamilan: Pastikan ibu mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang selama kehamilan.
- ASI Eksklusif: Berikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama untuk mendukung pertumbuhan optimal.
- Makanan Pendamping ASI yang Bergizi: Kenalkan makanan pendamping yang kaya nutrisi setelah enam bulan, seperti sayur, buah, dan sumber protein.
- Imunisasi Lengkap:Â Pastikan anak menerima semua imunisasi yang dianjurkan untuk melindungi dari penyakit.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Pencegahan dan Penanganan Infeksi: Jaga kebersihan dan sanitasi untuk mencegah infeksi yang dapat mengganggu kesehatan.
- Edukasi Gizi untuk Keluarga:Â Tingkatkan pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi dan pola makan sehat.
- Akses ke Layanan Kesehatan: Pastikan keluarga memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang baik dan terjangkau.
- Kondisi Sanitasi yang Baik: Pastikan akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.
- Dukungan Ekonomi:Â Berikan dukungan kepada keluarga berpenghasilan rendah untuk memastikan akses ke makanan bergizi.
- Keterlibatan Masyarakat: Libatkan masyarakat dalam program-program kesehatan dan gizi untuk meningkatkan kesadaran.
- Stimulasi Perkembangan Anak: Berikan stimulasi fisik dan mental melalui permainan dan aktivitas yang sesuai.
- Konsumsi Makanan Beragam: Dorong konsumsi makanan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
- Kurangi Stres dan Trauma: Ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.
- Program Pemberian Makanan: Implementasikan program yang memberikan makanan bergizi bagi anak-anak yang berisiko.
Gizi apa yang Dibutuhkan untuk Mencegah Stunting?
Protein hewani diakui memiliki kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan, sehingga efektif untuk mencegah stunting. Protein hewani juga berperan penting bagi ibu hanil karena dapat mencegah stunting pada janin yang di kandungnya.
Dilampir dari Sehat Negeri ku bahwa Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024 ini angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H