Mohon tunggu...
Dwi Agus Wahyudi
Dwi Agus Wahyudi Mohon Tunggu... -

Penggiat dan Relawan PNPM MP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masih Ada Polisi yg Baik ...

24 Oktober 2012   14:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama tidak blusukan ke Jogja jadi gagap sewaktu nyetir kendaraan sendiri. Jalan-jalan sekarang sudah dipadati motor dan kendaraan roda empat. Setiap perempatan yang ada trafigh lightnya pasti dibuat antri untuk menunggu giliran lampu lalin hijau, minimal 2 - 5 menitan. Kondisi ini sangat beda jauh sewaktu saya kuliah di Jogja tahun 1991 hingga saya bekerja sekitar tahun 1998 - 2005. Jalan menuju Bantul, Jalan menuju Parangtritis, jalan menuju Godean di waktu pagi dan sore dipadati sepeda onthel orang-orang yang berangkat kerja maupun anak-anak sekolah. Walaupun padat namun jalanan nampak normal dan tidak sehiruk pikuk sekarang yg dipenuhi deru mesin Jepang dan Eropa berebut kecepatan tanpa etika. Ditiap perempatanpun sekarang banyak berdiri pos-pos polisi lalin dan dijaga oleh 2-3 orang anggota polisi lalu lintas.

Seharian bertemu dan berdiskusi dengan kawan-kawan pendamping PNPM MP di Bantul, membuat kurang konsentrasinya saya menyetir mobil bersama kawan-kawan menuju kantor di Jogja. Sampai di perempatan di selatan Gabusan Bantul yang ada trafigh lightnya,  saya agak terlambat mengerem kendaraan karena bingung belok kiri jalan terus atau ikuti lampu, hingga mocong kendaraan sampai batas tanda berhenti dan menjorok ke batas zebra cross. Dengan santai Pak Polisi mendatangi saya dan menanyakan surat-surat kendaraan dan diminta untuk ke Pos Polisi. Di dalam Pos sudah duduk seorang polisi yg mungkin ketua regu jaganya (namanya lupa) dan menanyakan kenapa tidak hati-hati sampai melanggar batas pemberhentian di lampu merah? Saya menjawab kalo tidak hafal jalan dan ragu-ragu belok kiri jalan terus atau berhenti, saya katakan juga sudah lama tidak ke Jogja. Seperti biasa Pak Polisi mengatakan pelanggaran pasal sekian dan ayat sekian. Wah, ini polisi pasti nyari-nyari batin saya. Saya coba berargumentasi bahwa saya tadi dari kabupaten sosialisasi program penanggulangan kemiskinan untuk masyarakat Bantul.

Diluar dugaan, ternyata Pak Polisi mengatakan, "Ya sudah lain kali hati-hati dan waspada terhadap rambu-rambu lalu lintas. Silahkan lanjutkan perjalanan."

Mak plong ........... astaghfirullah saya telah su'udzon pada Pak Polisi ini. Saya ucapkan terimakasih dan bersalaman pada Polisi yg baik tersebut. Alhamdulillah ya Allah ..... masih ada Polisi yg bijak dan arif seperti Pak Polisi Bantul ...... seandainya Polisi lainnya seperti beliau maka insyaallah pengendara kendaraan bermotor akan hormat dan santun dalam berlalu lintas.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun