Mohon tunggu...
Dwi Agus Wahyudi
Dwi Agus Wahyudi Mohon Tunggu... -

Penggiat dan Relawan PNPM MP

Selanjutnya

Tutup

Politik

Para Lanun Republik ini ....

28 Desember 2011   03:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika kita melihat tayangan berita maka setiap hari warga di Republik ini dicekokin berita kejahatan kemanusiaan. Dari pembunuhan karena lapar sampai pembunuhan karena rebutan asset, dari rebutan tanah warisan sepetak sampai rebutan tanah HGU di Mesuji Lampung, polisi yang menjadi kaki tangan investor versus masyarakat di Bima, dari maling kelas coro sampai maling dan garong kelas kakap seperti barisan gubernur, bupati/walikota, anggota dewan yang tersangkut korupsi, dari pemerkosaan di angkot sampai pemerkosaan terstruktur di gedung/kantor pemerintahan, dari pelacuran di gang kecil sampai di hotel berbintang, dari pengedar narkoba sekelas anak jalanan sampai bandar besar yang ternyata penghuni Lapas.

Saya merenung, apakah yang sedang terjadi di Republik ini sesungguhnya? Sudah hilangkah kedamaian dan ketenteraman? Kemanakah aturan, norma, tata nilai, dll yang selama ini kita dengar menjadi karakter warga Republik ini. Dimana kebijaksanaan dan kearifan pemimpin seperti halnya yang telah dicontohkan funding fathers kita? Konon kata paranormal terkenal, sampai-sampai arwah pahlawan enggan menitis kepada pemimpin Republik sekarang ini karena mereka takut kena adzab Tuhan ....!?

Polisi yang konon melindungi rakyat memperlakukannya masyarakat yang menuntut haknya seperti binatang. Ditendang, dipukul, digampar, bahkan bukan hanya popor senapan .... pelurupun mereka obral sak enak wudele ....! Saya teringat film-film zaman VOC Belanda yang digambarkan memperlakukan pribumi sebagai budak ..... Lalu apa bedanya polisi-polisi era reformasi dengan penjajah Belanda dulu ?

Anggota Dewan yang konon pengen dihormatipun, tidak satupun yang teriris hatinya melihat perilaku polisi yang brutal dan ganas ..... katanya dia wakil rakyat, lalu mana rakyat yang dibelanya ? Bahkan Presiden Beyepun tidak mendengar Mesuji, Bima, vonis koruptor yang maha ringan, korban perkosaan di angkot, ..... karena itu konon tidak menaikkan citra beliau sebagai Mister No 1 di Republik ini .....

Sedang kerasukan apa kiranya penguasa Republik ini ...... ? Gandaruwo Demit Gentayangan apa jenisnya sampai bisa membuat penguasa Republik ini mabuk kepayang ? Mereka kerasukan setan belang .... sehingga menjadi ganas, rakus, tamak, dan biadab ........ ???!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun