Meskipun dampak cuaca ekstrem sangat besar, beberapa daerah di Jawa Timur telah mengambil langkah konkret untuk mengurangi kerentanannya terhadap bencana alam.Â
Ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik, dampak negatif bisa diminimalisir. Berikut beberapa contoh praktik baik yang dapat dijadikan inspirasi:
Desa Tangguh Bencana di Jember
Program pelatihan, simulasi, dan pendidikan di Desa Tangguh Bencana di Jember merupakan contoh yang patut dicontoh. Masyarakat dilatih untuk mengenali tanda-tanda awal bencana, memahami langkah-langkah evakuasi darurat, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan (Jemberkab.go.id, 2024). Program ini dapat diperluas ke desa-desa lain di Jawa Timur, dan bahkan nasional, untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi bencana alam.-
Penanaman Mangrove untuk Kelestarian Pesisir Pantai Utara Jatim oleh Universitas Airlangga (UNAIR)
UNAIR bersama masyarakat lokal melakukan rehabilitasi pesisir melalui penanaman mangrove, yang berfungsi untuk mengurangi dampak abrasi pantai sekaligus memperbaiki ekosistem pesisir. Program ini tidak hanya mendukung SDG 13 (Aksi terhadap Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 15 (Kehidupan di Darat), tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konservasi lingkungan untuk ketahanan wilayah pesisir.
Mengambil Peran  Menghadapi Cuaca Ekstrem
Untuk memperkuat langkah-langkah tersebut, penting bagi pemerintah daerah untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung mitigasi bencana alam dan adaptasi terhadap perubahan iklim.Â
Beberapa kebijakan yang perlu didorong antara lain:
Kebijakan Pertanian Berkelanjutan
Pemerintah perlu mendukung pengembangan teknologi pertanian yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, seperti varietas padi yang tahan terhadap kekeringan atau banjir. Subsidi untuk petani dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem juga sangat penting.Penyuluhan dan Edukasi Berkelanjutan
Program edukasi mengenai perubahan iklim dan mitigasi bencana harus diperkenalkan sejak dini di sekolah-sekolah dan di tingkat komunitas. Ini bisa dilakukan dengan melibatkan lembaga pendidikan seperti universitas, yang bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat.Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi untuk Mitigasi Bencana
Membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana dan memperkuat sistem peringatan dini sangat penting. Penggunaan teknologi, seperti aplikasi berbasis data cuaca untuk memprediksi bencana, dapat membantu masyarakat untuk lebih siap.
Dampak cuaca ekstrem di Jawa Timur sangat nyata dan mengancam ketahanan pangan, kesehatan, serta perekonomian masyarakat.