PT. Nestle Indonesia kembali mencuri perhatian publik dengan inisiatif nyata yang membantu petani dalam meningkatkan pendapatannya sekaligus menjadi aktor penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).Â
Baru-baru ini, Nestle Indonesia dianugerahi penghargaan "Impact on Green Initiatives" dalam acara Kumparan Awards Impact Makers (19/12), berkat upaya mereka yang berfokus pada keberlanjutan dan pemberdayaan petani lokal.
Salah satu program unggulan Nestl Indonesia adalah pembuatan Biomass Boiler. Biomass boiler adalah perangkat yang dirancang untuk membakar bahan bakar biomassa, seperti kayu, limbah pertanian, dan residu organik lainnya, untuk menghasilkan panas atau energi Listrik (www.nestle.co.id, 2024).Â
Biomassa, yang terdiri dari bahan organik yang dapat diperbarui secara alami, merupakan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sekaligus memberikan manfaat bagi petani lokal dengan memanfaatkan limbah pertanian mereka sebagai sumber energi.
Inisiatif ini mendukung berbagai SDGs, antara lain SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 15 (Ekosistem Daratan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan).
 Program ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menciptakan dampak sosial yang signifikan bagi petani.
Nestl Indonesia memanfaatkan sekitar 8.880 ton sekam padi setiap tahunnya, yang memberikan pendapatan tambahan bagi petani lokal. Dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan bakar, program ini juga mengurangi emisi CO2e sebesar 6.068 ton per tahun, yang setara dengan penghematan biaya energi sebesar 14% (www.antaranews.com, 2022).Â
Selain itu, program ini memberikan kesempatan bagi petani untuk terlibat dalam pelatihan teknis tentang pengelolaan biomassa dan cara mengoptimalkan produk pertanian mereka.
Dampak sosial dari proyek ini sangat signifikan. Selain meningkatkan pendapatan petani, Nestle juga telah membantu mereka dalam meningkatkan keterampilan teknis melalui program pelatihan yang berfokus pada pengelolaan limbah pertanian dan penerapan teknologi energi terbarukan.Â
Dengan demikian, petani tidak hanya memperoleh penghasilan tambahan, tetapi juga pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian sehari-hari mereka.