Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Kampus sebagai Benteng Terakhir Melawan Perubahan Iklim

12 November 2024   20:35 Diperbarui: 12 November 2024   20:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Para ilmuwan memperingatkan bahwa kenaikan suhu lebih tinggi dapat mengakibatkan: runtuhnya lapisan es Greenland dan Antartika Barat yang menyebabkan kenaikan permukaan laut secara dahsyat; hancurnya terumbu karang tropis yang mengancam mata pencaharian 300 juta orang; terganggunya arus Laut Labrador yang akan memperparah pola cuaca di Eropa; dan mencairnya permafrost yang akan melepaskan gas metana dalam jumlah besar, gas penahan panas yang sangat kuat."
--- Antnio Guterres, Sekjen PBB

Pesan ini seringkali terabaikan oleh banyak pihak, meskipun dampaknya bisa sangat mengancam masa depan umat manusia. Guterres juga menyoroti fakta yang sangat mencemaskan: meski target penurunan emisi global seharusnya mencapai sembilan persen per tahun hingga 2030, kenyataannya emisi karbon malah terus meningkat. 

Dalam publikasi World Meteorological Organization 2024, disebutkan bahwa hutan, lahan basah, dan lautan dapat menyerap karbon dari atmosfer untuk menjaga agar suhu global tidak melampaui ambang batas 1,5 derajat Celsius, sesuai dengan Perjanjian Paris.

Mengingat urgensi perubahan iklim yang kian mendesak, respons global terhadap masalah ini tidak mudah dilakukan, terutama mengingat mayoritas masyarakat dunia belum memiliki pengetahuan yang memadai.

Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita sebagai individu yang terdidik, terutama yang bermarkas di kampus, untuk menciptakan inisiatif, aksi nyata, serta referensi bahan ajar untuk mengedukasi masyarakat dunia tentang perubahan iklim dan dampaknya bagi kehidupan umat manusia.

Meskipun secara formal negara memiliki kewajiban untuk menangani perubahan iklim sebagai bagian dari Tujuan Ke-13 dalam Agenda Sustainable Development Goals (SDGs), kenyataannya, institusi yang paling siap dan memiliki sumber daya yang memadai adalah kampus.

Kampus, dengan sumber daya penelitian dan pengajaran yang dimilikinya, telah membuktikan diri sebagai tempat yang paling siap untuk melakukan aksi iklim secara solutif dan inovatif.

Contoh praktik baik yang telah dilakukan oleh beberapa kampus untuk menangani perubahan iklim menunjukkan bagaimana mereka memberikan dampak luas dan nyata. 

Berikut adalah beberapa contoh aksi nyata yang telah dilakukan:

  1. Universitas Tasmania bergabung dengan kampanye global Race to Zero, berkolaborasi dengan industri, lembaga pendidikan, kota, dan investor untuk mencapai pengurangan emisi karbon. Selain itu, universitas ini berkomitmen untuk melaksanakan 59 tindakan konkret dalam memerangi perubahan iklim.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun