Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menerangi Senyum Samar "Raja Jawa"

27 Agustus 2024   13:04 Diperbarui: 27 Agustus 2024   13:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, menariknya, tidak satu pun dari nama-nama historis tersebut yang dipersepsikan oleh publik sebagai "Raja Jawa" yang dimaksudkan oleh Bahlil Lahadalia. 

Ini menunjukkan adanya perubahan atau ketidaksesuaian dalam interpretasi istilah ini ketika diterjemahkan ke dalam konteks politik dan sosial saat ini. 

Ketidakpastian ini mencerminkan bagaimana istilah budaya bisa berubah makna ketika dihadapkan pada dinamika modern.

Reaksi Publik dan Kontroversi

Pernyataan Bahlil Lahadalia memicu gelombang reaksi publik yang besar. Istilah "Raja Jawa", yang pada mulanya mungkin memiliki konotasi historis atau kultural mendalam, kini menjadi pusat perdebatan dan kritik. 

Hal ini menyoroti bagaimana istilah yang kaya makna dalam kebudayaan Jawa dapat menimbulkan polemik ketika digunakan dalam konteks politik kontemporer.

Reaksi terhadap pernyataan ini seringkali berkisar pada bagaimana istilah tersebut diartikan dan digunakan dalam situasi politik. 

Ketidakpastian dan ambiguitas dalam penggunaan istilah ini menambah kerumitan dalam diskursus publik, menunjukkan pentingnya memahami konteks budaya saat menggunakan istilah yang sarat makna.


Filosofi dan Komunikasi Jawa

Memahami istilah "Raja Jawa" tidak lengkap tanpa menyelami filosofi dan pola komunikasi orang Jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun