Kurang dari sebulan tahun 2024 tiba, mesin-mesin politik telah saling selip dalam lajur lurus maupun tikungan. Kompetisi dalam Pemilu 2024 menarik untuk diikuti, namun tidak memiliki visi yang jelas dalam konteks keberlanjutan umat manusia.
Ajang perebutan kekuasaan ini seharusnya melirik Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai landasan dasar dalam materi kampanyenya.Â
Dengan mengadopsi SDGs dalam materi tiap kampanyenya, maka peserta Pemilu 2024 baik calon presiden maupun calon anggota legislatif memiliki nilai positif dalam pandangan Masyarakat Indonesia maupun Masyarakat Dunia.
SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda dunia yang dilegitimasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dimulai tahun 2015 dan ditargetkan rampung mencapai Zero Goals pada tahun 2030.Â
SDGs memuat semua lini kehidupan manusia mulai dari sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola yang dipadatkan menjadi 17 goals.
Agenda yang merupakan kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs) ini memainkan peran sentral dalam kancah dunia. Bahkan memiliki Lembaga peringkat yang menilai seberapa baik sebuah negara dalam mengimplementasikan SDGs pada masing-masing negara.
Integrasi SDGs pada Pemilu 2024
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh peserta pemilu 2024. Misalnya, bagi-bagi sembako pada masyarakat dapat dikategorikan sebagai upaya mendukung goal 1 No Poverty dan goal 2 Zero Hunger, tentu dengan memperhatikan teknis yang tidak menabrak aturan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara maupun pengawas pemilu 2024.
Contoh lain seperti memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya, membuat kampanye dengan menanam mangrove bersama di wilayah pesisir, kemudian membuat komitmen bersama untuk menjaga hutan dan tidak memberikan izin untuk alihfungsi hutan menjadi lahan sawit, sawah, ladang mengingat ancaman perubahan iklim sudah di depan mata.