Ketiga, seorang psikoterapis di Sydney, Australia, Jillian Lynch menegaskan, "Film memberikan kesempatan bagi penonton untuk mengenali diri mereka melalui karakter atau bagian dari narasi film untuk menjalani perubahan." Saya tidak memaksa Anda untuk percaya dan memahami pendapat-pendapat yang saya kutipkan tersebut.Â
Sebenarnya, sejak abad ke-19, film telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Film telah mengalami perkembangan pesat dan menjadi media hiburan yang sangat populer di seluruh dunia. Film menyediakan referensi konkret tentang bagaimana kehidupan ini berjalan.Â
Menurut saya, tidak ada yang namanya film positif atau negatif; yang ada adalah porsi yang pas untuk usia yang tepat dalam menonton sebuah film.Â
Film dapat menjadi panduan positif dalam menjalani hidup, dan sebaliknya, sangat mungkin menjadi panduan bagi kita untuk melakukan tindakan yang tidak benar.Â
Oleh karena itu, yang harus kita sampaikan adalah bagaimana pemangku kepentingan dapat membuat regulasi yang tepat untuk diterapkan kepada masyarakat yang beragam.Â
Sehingga, bukan film yang menjadi sumber masalah, melainkan regulasi yang tepat yang akan menghasilkan solusi yang menguntungkan bagi para pegiat film maupun pecinta film dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H