Meskipun jauh di lubuk hati terdalam mungkin Anda berpikir "yang membuat kamu gendut bukanlah baju itu, tapi seblak, gacoan, dan makanan-makanan sebayanya yang tak pernah berhenti kamu makan" sungguh itu merupakan potret sebuah dusta yang besar namun indah.
Jika Anda mengatakan semua hal dengan sejujurnya tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi maka saya pastikan Anda akan menjadi public enemy, kehilangan keterhubungan dengan lingkungan sosial, bahkan yang terburuk Anda akan berakhir di rumah sakit atau penjara.
Dusta adalah minyak yang melumasi interaksi kita dengan orang lain dan memungkinkan kita memelihara hubungan sosial yang ramah (Allan and Barbara, 2014).Â
Fenomena ini kerapkali disebut dengan "Kebohongan Putih," yakni membuat orang lain nyaman dan menghindari mengungkap kebenaran yang kejam dan menyakitkan.
Secara ilmiah fenomena ini terekam jelas dalam penelitian James Patterson dalam bukunya The Day America Told the Truth yang mewawancarai lebih dari 2000 orang Amerika dan menemukan bahwa 91% selalu melakukan kebohongan baik dirumah dan di tempat kerja.Â
Penelitian senada dilakukan oleh Robert Feldman dari University of Massachusetts di Amherst kepada 121 pasangan, yang hasilnya 62% partisipan rata-rata berbohong dua sampai tiga kali setiap sepuluh menit.
Fakta ilmiah ini memang menarik untuk diikuti. Jadi sudah berapa kali kita berbohong hari ini?Â
Simpan itu sebagai bahan evaluasi harian kita sebelum terbang ke Pulau Kapuk. Yang pasti adalah kita harus lebih detil dalam mengeja kalimat demi kalimat yang sehari-hari berseliweran disekitar kita.Â
Salah satu cara ampuh untuk membedakan bohong atau tidaknya seseorang ialah percayai tindakannya bukan perkataannya, sekian semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H