Sembari tersenyum simpul pria yang akrab dijuluki lurah pondok itu  melanjutkan "kalua Kyai Cholil Bisri itu selalu minta untuk bicara duluan, karena beliau selalu datang tepat waktu dan sudah mempersiapkan bahan pembicaraan sebelum acara.
Kalau Gus Mus, biasanya meminta urutan paling akhir untuk berbicara. Karena beliau tidak menyiapkan bahan, dan mengolah bahan-bahan dari pembicara sebelumnya untuk dijadikan bahan pembicaraanya. Dan saya mengikuti madzab yang ini, karena beliau adalah mertua saya. Tukas Ulil dan disambut gelak tawa pada audience.
Kisah sang intelektual Ulil Absar Abdala memberikan referensi menarik bagi kalangan nahdliyin khususnya yang sedang menempuh Pendidikan.Â
Refrensi tersebut dapat digunakan sebagai preferensi nahdliyin muda untuk memilih salah satu madzab tersebut tentu dengan melalui pertimbangan untung ruginya agar mampu mengkomunikasikan gagasan dan ide secara efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H