Semua alasan-alasan tersebut merupakan benang merah yang saya ambil dari berbagai sumber yang saya baca pada jejaring internet. Tentu setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing dan sah-sah saja. Tidak ada pandangan yang salah dalam memotret sesuatu.Â
Namun, secara pribadi menurut pandangan saya, Mbah Nun adalah "mbah" yang suka menceritai kami para cucu-cucu yang merindukan sosok yang mau menceritai kami. Itu sudah cukup untuk menjadikan kami mencintainya.
Al-Fatihah untuk kesehatan Mbah Nun...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H