Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perdebatan KK Gendut: Memahami Akar Isu Warga Asli Surabaya

27 Juli 2023   22:13 Diperbarui: 30 Juli 2023   16:02 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: www.karawangpost.com

Hasilnya, perluasan pemukiman penduduk menjadi hal yang tidak dapat dihindari sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang positif.

Beberapa pabrik gula terletak di area Surabaya, seperti Ketabang, Jagir, Karah, Darmo, Keputran, Gubeng, Bagong, Dadongan, dan Petemon. Keberadaan pabrik gula di berbagai lokasi ini memberikan peluang pekerjaan baru, baik dalam bidang produksi maupun di gudang-gudang penyimpanan gula.

Berdasarkan analisis dalam jurnal yang berjudul "Analisis In-Migration Kota Surabaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat" karya Shofigata Azhar tahun 2016, Surabaya menempati peringkat kedua sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia, dan kepadatan tersebut terus meningkat.

Sumber gambar: www.ub.ac.id
Sumber gambar: www.ub.ac.id
Dengan mengacu pada data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Surabaya sejak dulu adalah para pendatang dari berbagai daerah di luar Surabaya dengan rentang waktu yang beragam. 

Oleh karena itu, istilah "warga asli Surabaya" mungkin tidak memiliki makna yang pasti. Sejarah panjang Surabaya yang disokong oleh migrasi manusia telah memberikan kontribusi pada perkembangan ekonomi kota yang perkasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun