Mohon tunggu...
ageng wigunantoro
ageng wigunantoro Mohon Tunggu... -

mengalihkan hobi corat coret tembok WC umum ke kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jamaah Haji Adalah Duta Bangsa

10 Oktober 2010   23:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan syawal telah berakhir, masuklah bulan dzulqadah yg berarti sebentar lagi akan datang musim haji. Kota Mekkah terlihat mulai berbenah mempersiapkan segala hal untuk menyambut tamu Allah dari seluruh penjuru dunia. Hotel, apartemen, pemondokan yang semula tutup mulai dibuka lagi, pelebaran jalan, penggantian aspal lama, termasuk yang paling mencolok adalah proyek jembatan jamarat dan rel kereta api armina (arafah-muzdalifah-mina). Bisa dikatakan inilah even tahunan manusia terbesar sejagat, bahkan mengalahkan piala dunia yang hanya sekali dalam 4 tahun, bagaimana tidak hampir 6 juta orang dari seluruh dunia berkumpul ditempat yang sama dalam kegiatan yang samapada waktu yang sama pula :O , yaitu berhaji di Makkah mukarromah.. negara kita tercinta selalu mendapat jatah (kuota) paling besar mengalahkan Negara lainya, bahkan konon lebih banyak dari tuan rumah sekalipun. lebih dari 2010000 jamaah haji berangkat dari tanah air, belum ditambah dengan warga Indonesia yang sedang belajar dan bekerja di tanah arab, ataupun Negara lainya.

jamaah haji hendak menaiki pesawat

Duaratus ribu lebih warga Indonesia tadi akan dikumpulkan dan dipertemukan dengan jutaan warga dunia yang berbeda suku bangsa, bahasa, profesi ataupun jabatan. Otomatis mereka akan membaur bersama bangsa lainya, meskipun warga Indonesia mayoritas berkomunikasi dengan bangsa lain memakai bahasa isyarat, akan tetapi sudah cukup memberi kesan kepada bangsa lain kalau orang Indonesia sangat ramah dan sopan :). Kesempatan inilah yang harusnya digunakan pemerintah ataupun pihak yang berkepentingan untuk mempromosikan budaya, wisata serta produk Indonesia kepada warga duniadengan jamaah haji sebagai perantaranya. Bukan bermaksud mencampuri nilai ibadah dengan hal keduniawian, akan tetapi kalau toh ada aspek maslahat yang mubah agama tidaklah melarang. Saya ingat setahun lalu ketika kebetulan makan siang di kafetaria kota mekkah, ada 2 orang ibu muda jamaah haji asal Indonesia kebingungan karena penjaga restoran selalu menunjuk jilbab ibu tersebut, ketika saya tanya ke penjaga tersebut, dia menjelaskan dengan bahasa arab pasaran kalo dia sangat tertarik dengan jilbab yang dikenakan ibu2 muda tersebut untuk hadiah istri dan anak perempuanya di rumah, bahkan dia siap membelinya meskipun bekas.. walaah. Mungkin ini hanya kisah sederhana, tetapi bisa menunjukan kalau jamaah haji bisa jadi ujung tombak marketing suatu Negara, ini misal kecil dengan penjaga kafe sebagai contoh, sedangkan yang berada di tanah suci ketika musim haji bisa saja seorang presiden, mentri perdagangan pengusaha besar, investor dan juga lainya, tentu berpotensi melahirkan deal-deal yang lebih besar lagi. Sayangnya kita lebih beranggapan bahwa duta bangsa yang akan mengharumkan dan mengenalkan Indonesia kepada dunia adalah putri Indonesia yang cantik2 itu. Padahal tak ada yang tahu seberapa efektifkah seorang putri Indonesia??? Dalam ajang perlombaan dunia saja tak pernah menang hehehe :p

setiba di arafah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun