Mohon tunggu...
ageng wigunantoro
ageng wigunantoro Mohon Tunggu... -

mengalihkan hobi corat coret tembok WC umum ke kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hal yang Menakjubkan Ketika Haji

4 Desember 2010   08:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:02 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah tahun ini Allah memberi lagi saya kesempatan untuk berhaji bersama kaum muslimin dari berbagai belahan dunia, ada pemandangan yang menakjubkan selama haji tahun ini. Yang pertama adalah perluasan tempat sa’I dari shofa ke marwa, dimana kita bisa melakukan sa’I dengan nyaman dan mudah, kita patut bersyukur kepada Allah dan mendoakan pihak-pihak yang andil dalam rangka perluasan ini, dua tahun lalu tempat sa’I tidaklah seluas sekarang, kalau dimisalkan jalan raya, dahulu hanya ada 2 jalur, tetapi sekarang  tempat sa’I (mas’a) seakan jalan tol dengan empat jalur. Perluasan tempat sa’I sebelumnya mengundang polemik dan perdebatan di kalangan ulama, antara yang setuju dan tidak. Hingga kemudin proses perluasan melalui beberapa penelitian yang melibatkan pakar sejarah, saksi mata, juga ahli geologi jikalau bukit shofa dan marwa adalah lebih besar dan luas daripada yang kita lihat sekarang, akhirnya perluasan tempat sa’I adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan seiring dengan maqashid dinul islam yang penuh dengan kemudahan, menghilangkan masyaqah (kesulitan) dari pemeluknya, dan mencegah kemudharatan. Adalah Rasulullah SAW jika dihadapkan dua pilihan maka beliau memilih yang termudah. Yang masih menjadi catatan dan tantangan ke depan adalah permasalahan tempat thawaf yang masih berdesak-desakan terlebih pada bulan ramadhan dan musim haji, semoga Allah segera memudahkan sebagaimana Dia telah memudahkan yang lainya. Pemandangan yang kedua adalah mega proyek jamarat (tempat melempar) yang sangat luas, besar dan megah. Sekarang jamarat adalah bangunan besar empat lantai ber AC, escalator, helipad (landasan helicopter), lift, angkutan mobil listrik dll. Dahulu ritual melempar menjadi momok bagi jamaah haji, dimana hampir selalu memakan korban nyawa, entah karena terdesak, terinjak, ataupun berbenturan arah dengan sesama pelempar.  Terlebih pada ketika saat jumrah aqabah di waktu duha (waktu afdhal) karena mayoritas manusia terkonsentrasi di satu waktu dan satu titik (1 lubang pelemparan), tetapi Alhamdulillah tahun ini saya bersama 50an jamaah haji dari travel alkautsar Allah berikan kemudahan untuk bisa melempar dengan lancar di waktu afdhal tersebut di lantai dasar pula, padahal sebelumnya saya harus berfikir berulang kali dan bertanya kepada semua teman, mengingat ada diantara jamaah sudah sepuh (usia senja) atau juga sedang menderita sakit. Memang ketika melempar kita harus pandai memilih timing dan tempat melempar karena secara fisik kita bagai kurcaci ditengah lautan gigantropus hehehe.. Tak jarang saya menyaksikan seorang jamaah haji yang sudah tua didorong menggunakan kursi roda dengan mudahnya melempar dekat sekali dengan bibir sumur jamarat, ataupun seorang balita digendong ayahnya dengan lucunya ikut merasakan mudahnya melempar di jamarat, subhanallah wallahu Akbar!!! Pada hari-hari berikutnya jamaah juga bisa lebih tenang dan khusyuk berdoa selesai melempar sumur ula dan wustha, bahkan para narsis mania masih sempat berfoto-foto di dekat tugu jamarat hahaha ( ini bukan anjuran tetapi kenyataanya begitu)

1291449588857106763
1291449588857106763
Pemandangan yang ketiga adalah monorel masyair, yang menghubungkan mina-musdalifah-arafah. Meskipun saya sendiri belum merasakan, tetapi bisa membayangkan alangkah nyaman dan cepatnya melakukan perjalanan diantara 3 tempat manasik tersebut, mungkin serasa sedang wisata saja, dibandingkan 4 tahun lalu saya harus tertahan di bis selama lebih dari 8 jam hanya untuk perjalanan arafah-musdalifah yang berjarak sekitar 7 km!!!.. cape deee :( :( pembangunan monorel slesai hanya dengan tempo setahun saja, ga usah dibandingkan dengan monorel Jakarta karena belum bisa dibandingkan, lha wong bangun tiang aja ga slese2 hehehe.. meskipun monorel masyair adalah “made in china” semoga saja tak seburuk blackberry buatan china yg kata seorang jamaah matikannya harus disiram air hahaha. Semoga kedepan monorel tersebut menggantikan semua kendaraan bermotor yang penuh polusi dan menyebabkan kemacetan..  dari ketiga hal yang menakjubkan tersebut kita akan menyaksikan kemudahan-kemudahan lainya InsyaAllah, seiring dengan kemajuan teknologi dan kuatnya pembiayaan dari pemerintah Saudi Arabia. Sepotong tanah mulia dimana diturunkanya wahyu kepada baginda Nabi SAW, dan tempat nabi Ibrahim disuruh membangun ka’bah yang tiap tahun selalu dikunjungi jutaan manusia akan menjadi tempat yang nyaman, aman, mudah untuk beribadah. Smoga Allah subhanahu wata’ala menerima amal ibadah kita, dan kita diberikan kesempatan lagi untuk mengunjungi tanah suci ini.
1291449671832413038
1291449671832413038

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun