Tulisan ini saya buat sebagai jawaban sederhana atas tulisan saudara Sutar Soemitro yang puanjang luebar. Sangking Panjangnya sampai pusing kepala saya. Apalagi saya membaca tulisan mu menggunakan HP yang layarnya cuma 3".
Capek-capek saya baca ternyata isinya cuma kaset rusak. Apalagi dengan lantang akan bernazar tidak akan menulis di Kompasiana jikalau FIFA tidak memberi sanksi PSSI setelah Kongres tahunan.
Logika mas Sutar bahwa FIFA akan memberi sanksi PSSI setelah kongres tahunan karena PSSI melanggar pasal 23 statuta PSSI yaitu tidak mengundang 18 anggota Super League. Mengundang anggota dari Divisi I, Divisi II, Divisi III tetapi Divisi divisi itu belum diputar padahal syarat dalam statuta tersebut adalah pemanggilan harus berdasarkan peringkat.
Begini Loh Ya, Logikanya sederhana nya.
1. Kalau saya adalah Organisasi tertinggi (FIFA), memiliki anak organisasi bernama PSSI. Kepemimpinan PSSI sebelumnya yaitu NH Cs selalu menipu saya, memanipulasi statuta staatuta saya. Sedangkan saya tahu PSSI sekarang berusaha memenuhi semua permintaan adik saya (baca : AFC)Â dengan mewajibkan klub klasta tertinggi sebagai klub profesional
2. Saya (FIFA) tahu PSSI sekarang lebih transparan, lebih komunikatif.
3. Saya (FIFA) tahu bahwa klub klub PEMBANGKANG adalah klub-klub AMATIRRRR . Belum Profesional dan masih menyusu APBD.
4. Saya (FIFA) tahu bahwa PSSI sekarang berusaha menghentikan APBD untuk klub di kasta tertinggi dan berusaha untuk menjadi Profesional.
5. Saya (FIFA) tahu bahwa PSSI sekarang berusaha menjadi lebih baik dari sebelum sebelumnya. Lebih teroganisir, lebih profesional.
APAKAH SAYA AKAN TEGA MENGHUKUM PSSI SEKARANG ??????
Apakah Saya (FIFA) akan menghukum PSSI Yang berniat menjadi lebih baikkkk????