Untuk menyelamatkan nasib PS Deltras Sidoarjo, mantan Bupati Win Hendarso menunjuk Vigit untuk mengelolanya. Vigit berhasil membawa PS Deltras dari divisi I hingga ke ISL. Saat Vigit menyampaikan kendala keuangan klub ke Win, yang notabene selaku ketua umum klub, akhirnya di depan para pejabat kabupaten, pejabat PDAM, perwakilan pemain dan supporter Deltras, Win menjanjikan bakal megucurkan dana yang diambil dari APBD.
Namun, hingga saat ini tak seperser pun Vigit menerima dana yang dijanjikan tersebut. Bahkan, harta milik pribadinya menjadi korban. Antara lain 2 rumah mewah di Nginden Surabaya dan Cimanuk serta 5 mobil yang terdiri dari berbagai merk, yaitu Alphard, APV, Mercy, Toyota Kijang, dan bus.
Kini Deltras diambil alih oleh group Bakrie
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/403757/
Disinggung berapa nominal pembelian Deltras,Miftahudin enggan menyebutkan. Namun,dia tidak menampik jika investor diharuskan membayar tunggakan gaji pemain selama 10 bulan senilai sekitar Rp2,7 miliar,dan utang Deltras ke PDAM Sidoarjo sebesar Rp3 miliar.’’Ya,memang itu termasuk salah satu kesepakatan. Tunggakan gaji pemain harus dibayar investor baru nantinya,”ujarnya.
NB:
Terdapat artikel menarik pada link tempo.co bagian bawah :
Klub Persisam Putra Samarinda dari Kalimantan Timur adalah juara Divisi Utama Liga Indonesia musim kompetisi 2008/2009. Uniknya, sebagian besar kemenangan mereka diperoleh berkat gol dari titik penalti.
�Kita punya ambisi menang. Kalau main di kandang, semua klub pasti ingin menang dengan segala cara. Hadiah penalti adalah bagian dari sepak bola," kata Aspian Noor, Manajer Persisam.