Pada gambar diatas menjelaskan bahwa, para pemateri yang bertugas menjelaskan materi tentang pentingnya pencegahan pernikahan dini dan stunting. Pembicaraan awal tentang definisi dan dampak pernikahan dini bagi para remaja yang belum mencukupi umurnya, dalam kegiatan ini terdapat dua pemateri yang pertama menjelaskan tentang pernikahan dini dan yang kedua menjelaskan tentang stunting. Tidak cukup itu saja kegiatan ini juga ada perlombaan pembuatan poster tentang materi yang telah dijelaskan di sebelumnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh ibu bidan dan Ibu Kader di Desa Tanjungan, beliau juga sesekali ikut menjelaskan materi mengenai pernikahan dini dan juga stunting.Â
Gambar diatas merupakan kegiatan pembagian kertas pre-test kepada para remaja yang hadir, setelah pembagian kertas pre-test maka dilanjut untuk mengerjakan soal yang telah diberikan. Dalam pengerjaan soal pre-test ini diberikan waktu 10 menit untuk menyelesaikan soal tersebut dengan benar. Pengerjaan Pre-test ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum materi di mulai. Â Dengan melakukan pretest, kita juga dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan peserta sehingga pemateri juga dapat menyesesuaikan dengan materi yang akan diberikannya sehingga acara menjadi lebih efektif. Selain pre-test tentu kita juga melakukan post-test yang bertujuan untuk tolak ukur pemahaman peserta mengenai materi yang sudah dijelaskan.
 Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa Pernikahan dini berdampak signifikan pada kesehatan reproduksi perempuan dan meningkatkan risiko stunting pada anak. Workshop dan lomba poster yang diadakan di tempat KKN bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang bahaya pernikahan dini dan kaitannya dengan stunting. Kegiatan ini diharapkan membantu remaja menjadi agen perubahan di komunitas mereka dalam mencegah pernikahan dini dan stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H