Mohon tunggu...
Eko Wahyudi
Eko Wahyudi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

manusia biasa yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maafkan Bunda Miskin, Nak

27 Juni 2013   18:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

anakku, bunda sangat sayang sama kamu, apa yang engkau rasakan bunda juga ikut merasakannya. ketika kamu sakit bunda juga ikut merasakan sakitnya, lebih malah. apapun akan bunda lakukan asal kamu sembuh dan dan sehat. apapun yang bunda miliki akan bunda korbankan asal kamu kembali ceria, kembali bercanda seperti semula. lebih dari itu, harapan ayah dan bunda kamu akan tumbuh menjadi seorang anak yang hebat yang mampu mengangkat derajat orang tua, setidaknya bunda berharap kamu akan lebih sukses dari apa yang telah ayah dan bunda capai. namun, kini harapan itu tinggal harapan. kamu telah mendahuli bunda menghadapNya. bukan bunda tidak berusaha, bukannya bunda tidak mau mengobatkanmu nak, bunda telah mencoba sekuat tenaga demi kesembuhanmu.

berbagai upaya telah bunda lakukan mulai dari obat tradisional, obat warung bahkan sampai "orang pintar"sudah bunda mintai tolong. bahkan sudah tiga rumah sakit sudah bunda coba masuki, namun sayang nak ketiga rumah sakit tidak mau menerimamu dengan alasan ruang perawatan penuh. sekali lagi, maafkan bunda nak, mungkin karena bunda miskin sehingga ketiga rumah sakit itu dengan mudahnya menolaknya. padahal bunda juga sudah menunjukkan kartu jamkesda, yang konon bisa dimanfaatkan untuk berobat bagi orang miskin seperti bunda ini. tapi nyatanya bunda tetap saja tidak diijinkan mengobatkanmu di ke tiga rumah sakit tersebut. mungkin seandainya bunda berharta kamu sudah aku terbangkan ke singapur atau australia, tapi bunda tidak mau berandai, inilah kenyataanya...bunda miskin nak.

anakku, tunggulah bunda di surga hingga akhir zaman nanti kita kan bersama selamanya, selamat jalan anakku semoga kau akan lebih baik di sana dari pada di dunia ini. hanya kecupan hangat dikeningmu yang bisa bunda lakukan untuk menghantar kepergianmu..selamat jalan nak...

sekelumit doa dan harapan seorang bunda yang anak lelakinya 1,5 tahun meninggal dunia karna diare setelah ditolak tiga rumah sakit di makasar (kabar petang Trans TV 16.00 hari ini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun