15 Desember adalah hari ke-349 (hari ke-350 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian dengan 16 hari menjelang akhir tahun. Tepat saat ini juga dirayakan peringatan hari Infanteri, Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat. Infanteri berasal dari kata infant yang berarti kaki, biasanya untuk menggambarkan para tentara muda yang berjalan kaki disekeliling para ksatria yang menunggang kuda atau kereta. Oleh karena itu seorang infanteri harus memiliki kemampuan berkelahi, menembak, dan bertempur dalam segala medan dan cuaca. Pasukan infanteri modern dapat diangkut ke daerah pertempuran dengan pesawat terbang, kapal/perahu, truk, kendaraan lapis baja, atau helikopter.
Sebagian infanteri kini merupakan bagian organik dari kesatuan lapis baja atau kesatuan mobil udara. Namun, apabila terlibat dalam pertempuran baik dalam keadaan menyerang maupun bertahan, mereka bertempur di luar kendaraan sebagai pasukan berjalan kaki.Sasaran atau wilayah belum dapat dikatakan berhasil direbut sebelum diduduki dan dikuasai satuan Infanteri. Lalu, muncul sebutan infanteri adalah "Queen of the Battle" (ratu dari pertempuran). Dari sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12 Desember - 15 Desember 1945 Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, dimana kini diperingati sebagai Hari Infanteri. Monumen ini juga terdapat seragam para tentara Jepang, Belanda, dan Indonesia, senjata, tank kuno dan meriam, serta Mustang Belanda yang berhasil ditembak jatuh ke dalam Rawa Pening.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H