Mohon tunggu...
Coach Wahyu Purnomo
Coach Wahyu Purnomo Mohon Tunggu... -

Founder, Sales Coach & Sales Trainer Specialist at Synergycoach Indonesia www.wahyu-purnomo.com www.synergycoachindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Money

After Selling Services, Aktifitas yang Sering Terlupakan Salesman

4 Januari 2016   01:02 Diperbarui: 4 Januari 2016   07:56 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Untuk Bidang Spesialisasi Industrial, seperti Salesman Horeka, Sales Enginering, Sales Project, sales otomotif Fleet, After Selling Sevices bisa dilakukan dengan memastikan bahwa Order yang dilakukan sudah terlaksana dengan baik, telpon lah Customer Anda, ucapkan terima kasih dan berikan “secure & Appreciation” Feeling bahwa dirinya sangat tepat telah bekerja sama dengan Anda, dan sampaikan mohon segera Call balik jika ada hal-hal yang diperlukan. Pun untuk para pelanggan lama Anda, yang mungkin sudah lama tidak berhubungan dengan Anda, coba just say Hello by phone sambil menanyakan kondisi mesin yang pernah di beli dari Anda atau ajak Lunch bersama jika memungkinkan juga tentunya sangat penting

Hal ini memang terkesan sepele, dan menelpon mereka tentunya tidak butuh waktu sampai setengah jam untuk melakukannya, namun percayalah… Anda sama saja sedang melakukan effort penjualan baru, baik dari dirinya ataupun referensi darinya.

MengCreate Komitmen.
Bahasan tentang apa yang baru saya sampaikan diatas mungkin bukan hal yang baru buat Anda, tapi tahukah Anda bahwa hal sepele diatas walaupun simple tapi hanya sedikit orang yang mampu melakukannya dengan komitmen ? Tahukah Anda kenapa ?

Sekali lagi “it s All About Mindset” jika melakukan hal-hal diatas dalam mindset Anda hanyalah sebatas rutinitas, sebatas kewajiban, sebatas seingatnya karna baru membaca Artikel ini, atau hanya sebatas “Work as Usual” maka saya jamin Anda hanya akan memiliki komitmen yang seadanya.

Jadi saya sarankan yang pertama kali direkam di pikiran Anda adalah bahwa hal-hal diatas adalah sebuah kegiatan dalam mencari leads penjualan baru. dengan demikian apa yang Anda lakukan sebetulnya bisa dikategorikan seperti melakukan Prospecting. Karena ketika Anda memiliki Mindset tersebut, maka Anda akan yakin, ketika Anda yakin Anda kan lebih punya komitmen, setelah itu barulah akan membuahkan hasil.

Pertanyaan menarik lainnya adalah ” Bagaimana jika kita sebagai seorang Salesman sudah berusaha memberikan after selling service yang baik, namun ada pihak/Dept Lain yang lalai sehingga kita tidak bisa mendeliver janji kita ?”. Nah ini baru pertanyaan keren yang wajib di jawab.

Dalam Bisnis, pekerjaan, bahkan di kehidupan saya selalu ingatkan bahwa Ada hal-hal yang bisa di kontrol dan tidak bisa di kontrol, apa yang baru saja saya sampaikan diatas ada pada area yang bisa kita kontrol, dan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari Supporting Departemen kita baik dari Operational, Delivery atau lainnya merupakan faktor yang tidak bisa di kontrol oleh kita. Pastikan kita hanya fokus dan selalu memperbaiki hal-hal yang bisa di Kontrol.

Apa sajakah area yang bisa di kontrol pada contoh case pertanyaan ini?, contoh konkretnya adalah :
1. Jika Anda sudah menjanjikan sesuatu dalam rangka After Selling Services, namun ternyata supporting Departemen Anda tidak bisa mewujudkannya, maka fokuslah kepada hal-hal yang bisa Anda lakukan seperti contoh : Anda melakukan Call terlebih dahulu ke pelanggan, memberikan Alternatif-alternatif solusi, melakukan renegosiasi kepada Managemen untuk hal yang terbaik bagi perusahaan dan pelanggan, termasuk mempersiapkan diri untuk mendengar kemarahan Pelanggan, atau yang paling ekstreem mungkin menginisiasi melakukan refund atau pembatalan pembelian. untuk contoh yang paling akhir, tentunya dengan pertimbangan strategi yang matang dan sudah dipikirkan masak-masak tentunya.

2. Hal ini juga harusnya masih dalam koridor hal yang terkontrol oleh team Sales…, yaitu melakukan Rules of the Game atau membuat aturan-aturan komitmen kepada Departemen lain melalui meeting Management yang dianggap lalai dan merugikan Pelanggan. dan yang menjadi Note paling penting adalah jangan pernah melepaskan tanggung jawab kita sebagai Salesman ketika di complain Pelanggan kepada Departemen lain walaupun yang salah adalah mereka. seperti contoh : Anda Menjanjikan kiriman tepat waktu, namun dept pengiriman lalai melakukannya, Pelanggan marah besar kemudian Anda mengatakan kepada pelanggan untuk menelpon/memarahi team Delivery kita. Nah ini kesalahan fatal. Jika Ada Dept. lain yang lalai, sementara kita sudah terlanjur memberikan janji ke pelanggan dalam rangka after selling service dan hal ini berlangsung berulang-ulang, maka yang Anda harus lakukan adalah meng inisiasi atau meminta Managemen untuk membuat Rules or The Game atau aturan komitmen Antara team Sales dengan Dept lain tersebut.

Demikian sedikit reminding kepada Anda para Salespeople…, Materi ini mungkin bukan materi baru…, tetapi harusnya tetap bisa memberikan pencerahan dan pengingat yang baik bagi kita.

Let’s Have a Fun Selling….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun