Mohon tunggu...
Filipus Tusanto
Filipus Tusanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Landscape Architect

Gardening Can Heal Your Soul

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Buanglah Sampah Organik Pada Tempatnya

28 Februari 2018   21:36 Diperbarui: 4 Maret 2018   19:45 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah selalu ada disekitar kita, ada yang ditempat sampah dan ada juga yang berserakan lingkungan sekitar. Tempat sampah sudah disediakan antara sampah organik dan sampah an-organik, tetapi pada akhirnya sama saja yang dibuang dan disatukan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang telah disediakan. Sampah akan terus menumpuk jika kita tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Dampak buruk dari sampah yang tidak diolah  akan mengakibatkan sumber penyakit, banjir, serta sampah mengeluarkan gas methan yang dapat merusak ozon.

Kepedulian saya yang timbul dari hal kecil disekitar kita, ketika melihat sampah bahan organik hijau seperti sisa-sisa sayur yang tidak terpakai dan aneka buah yang dibuang begitu saja ditempat sampah tanpa memanfaatkannya.

Ketika orang beranggapan bahwa sisa-sisa bahan makanan dan aneka buah tidak ada manfaatnya, tetapi untuk para petani maupun penggiat tanaman merupakan hal yang berharga bagi mereka karena dari bahan-bahan organik bisa dijadikan sebagai pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan hasil yang maksimal. Kompos merupakan hal yang akan dilakukan untuk proses pembuatan pupuk dengan cara pembusukan bahan-bahan organik tanpa membutuhkan oksigen dalam proses pembuatannya.

Kompos adalah hasil penguraian dari berbagai campuran bahan-bahan organik seperti sisa potongan sayur yang tidak terpakai, kulit buah maupun buah yang busuk, serta bahan lain yang mudah terurai oleh mikro organisme yang terjadi di kondisi lingkungan yang hangat, lembap, aerobik (membutuhkan oksigen), atau anaerobik (tidak membutuhkan oksigen).

Bahan-bahan organik mengalami proses pengomposan melalui proses alami dan akan membusuk dengan bantuan mikroorganisme. dijadikan pupuk organik untuk tanaman sayuran di pekarangan. Tidak perlu khawatir dengan aroma yang dihasilkan, karena aroma yang dihasilkan dari proses pengomposan tidak berbau.

Bagaimana Caranya?

Hal ini mudah dilakukan, karena kita bisa membuatnya dengan mudah tanpa perlu uang untuk membeli alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan tempat kompos. Dengan memanfaatkan ember bekas cat tembok ukuran 50 kg atau drum plastik warna biru yang digunakan sebagai tempat pengkomposan.

Sisa-sisa bahan sayur serta buah setiap hari dimasukan kedalam wadah yang telah disediakan dan perlu dimasukkan bahan tambahan seperti gula jawa + air cucian beras pertama. Hal ini perlu ditambahkan sebagai makanan mikroorganisme, karena mikroorganisme perlu makanan untuk menghasilkan energi untuk menguraikan sisa-sisa bahan organik tersebut. Supaya mempercepat dalam proses pengomposan, perlu ditambahkan EM4.

EM4 (Efefective Mikroorganism) adalah suatu cairan yang berwarna kecoklatan yang didalamnya terkandung campuran dari beberapa mikroorganisme hidup yang bermanfaat untuk proses pengomposan. Jangan lupa menutup kembali wadah, setelah mebuang sampah organik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Mengapa Perlu Menanam?

Menciptakan ketahanan pangan di lingkungan sekitar dengan menanam aneka sayuran dan buah diperkarangan, terkadang sulit dilakukan. Dengan adanya kegiatan menanam, berarti kita menyumbang pasokan oksigen di bumi, membuat hijau perkarangan, serta tak kalah penting yaitu menghemat pengeluaran dengan adanya menanam buah-buahan dan aneka sayur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun