Mohon tunggu...
Banyu wibowo
Banyu wibowo Mohon Tunggu... -

pedagang

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Oh Kawan, Kau Rela Berhutang Demi Mudik

2 Juli 2016   21:31 Diperbarui: 2 Juli 2016   22:03 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

awal bulan ramadhan lalu, kawanku sms bahwa dia belum bisa mengembalikan uang yang di pinjam untuk operasi bapaknya di kampung. semetara dia sendiri di jakarta. dia hidup merantau dan waktu itu kerja di sebuah toko bangunan. kawanku lulusan SD saja dan tidak berani berwirausaha, sehingga kerja nya ya apa yang ada saja alias serabutan. 

pertegahan bulan , dia sms bingung bahwa bapaknya di kampung telepon tanya tanggal berapa mudik. perasaan tak karuan di hatinya. di satu sisi dia pengen mudik, tapi disisi yang lain dia tidak ada uang karena sedang tidak bekerja alias mengangur.  sebagai kawan, aky pun menasehati agar tidak usah pulang pas lebaran. pulangnya bisa bulan depan setelah lebaran kelar, karena bisa berhemat banyak. misal pulang, jelas tiket bus / kereta mahal, lalu di kampung pasti dia akan "bergaya" ala orang kota, dan juga bagi bagi "amplop" ( biasanya ). waktu itu kawanku mengiyakan ketika aku bilang mudik nya di undur setelah lebaran. karena misal hanya mau maaf maafan, bisa via telpon atau di luar lebaran. sekali lagi, karena pertimbangan biaya maka saya menyarankan tidak usah mudik.

Tiga hari lalu, kawanku sms lagi bahwa dia mau mudik karena nggak enak bapaknya telpon tanya terus kapan pulang dan keluarlah kata bahwa kawanku mau pinjam uang..WHAT??? ( dalam batin saya, pinjaman yang lalu saja belum di kembalikan ) .. ya, kawanku mau pinjam karena sama sekali tidak ada uang. DUH DUH DUH...aku iseng tanya, mau pinjam berapa...dan jawabnya 5 juta saja. WOW WOW WOW...dan dibilang akan di kembalikan akhir bulan. secara logika, dari mana dia akan ngembalikan sementara dia saja tidak kerja. dan LIMA JUTA bukan uang yang sedikit lho, apalagi ini lebaran, semua juga perlu uang. dan dengan berat hati, saya menyampaikan MAAF, saya tidak bisa meminjami lagi..tapi jika sekedar untuk beli tiket bis, tak kasih uang tidak apa supaya sampai rumah dengan selamat. TAPI kawanku tidak mau, soalnya dia harus ngasih ke bapaknya, ke keponakan, belikan baju bla bla bla. Maafkan aku kawan, aku tidak bisa. Jangan lah memaksakan diri hanya sekedar memperlihatkan "keberhasilan" di rantau ke orang kampung. hidup apa adanya sepertinya lebih enak. nggak tahu sekarang akhirnya gimana kawanku, jadi mudik apa tidak....tidak ada kabar lagi. 

saya pelit ya? mbok ben lah .. daripada aku mumet dhewe le nagih hutang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun