Mohon tunggu...
Muh Alvan Saefulloh
Muh Alvan Saefulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - ꜱᴛᴜᴅᴇɴᴛ ᴀᴛ ᴅᴇᴘᴀʀᴛᴍᴇɴᴛ ᴏꜰ ᴘᴜʙʟɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱ

ᴀᴋᴛɪᴠɪꜱ|ᴘᴜʙʟɪᴄ ꜱᴘᴇᴀᴋᴇʀ|ᴇᴅᴜᴄᴀᴛᴏʀ|

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self-Improvement | 4 Langkah Mencapai Versi Terbaik Diri

5 Januari 2025   12:36 Diperbarui: 5 Januari 2025   12:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Diri yang Sedang Bercermin.

Perjalanan selama ini merupakan bagian dari siklus kehidupan. Satu tahun, belasan tahun hingga puluhan tahun tapi tidak sampai pada ratusan tahun itu merupakan bentuk karunia tuhan pada manusia-hambanya, Bagian kecil dari setiap tahunnya, seperti bulan, minggu dan hari selalu terdapat peluang dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap orang, dan pastinya di setiap orang terdapat peluang dan kesempatan yang berbeda. Peluang dan kesempatan tersebut tuhan hadirkan untuk memberikan ruang terhadap kita dalam pengembangan diri (self-improvement).  

Tahun 2024 telah usai, kini di awal tahun 2025 hingga pada penghujung hidup peluang dan kesempatan di atas sangat perlu kita refleksikan sehingga kita dapat mengejawantahkannya pada siklus kehidupan. Self-Improvement merupakan satu hal yang sangat penting untuk seseorang agar dapat meraih versi terbaiknya. Oleh karenanya, penulis akan uraikan usaha-upaya supaya tahun ini dan tahun-tahun kedepannya kita selalu pada peluang dan kesempatan yang sama yaitu menjadi versi yang terbaik melalui konsep self-improvement. Berdasarkan fact-exsperience, pernah dalam satu waktu tepatnya dalam ruang kelas-pembelajaran di perguruan tinggi bersama Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas yaitu Ibu Dyah Rahmi Astuti, S.Sos., M.Si., CPR. atau biasa disapa dengan sapaan "Bundy". Pada waktu itu, Bundy menyampaikan penjelasan berupa tips and trik perihal pra-show up, yaitu persiapan sebelum tampil di depan publik dalam konteks menjadi public speaker. Dalam hal ini memang sebetulnya ditujukan dalam konteks public speaker, namun penulis pikir dan kaji ulang materi yang disampaikan oleh Bundy tidak hanya sebagai usaha-upaya menjadi public speaker saja melainkan juga sebagai usaha-upaya dalam menunjang self-improvement. Diantara materi yang disampaikan oleh Bundy yang penulis soroti yaitu, self-awareness, self-affirmations, self-motivation dan self-regulations. Keempat materi ini nantinya akan menjadi empat tahapan yang saling berhubungan sebagai penunjang dalam melengkapi konsep self-improvement. 

Self-Awareness [Kesadaran Diri]

Langkah pertama dalam menunjang self-improvement adalah meningkatkan kesadaran diri. Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami pikiran, perasaan, serta perilaku kita sendiri. Bayangkan ketika kamu sedang melihat ke dalam cermin, bukan hanya fisik saja yang kamu lihat, tetapi juga ke dalam jiwa dan pikiranmu. Di waktu yang sama kamu akan sadar, betapa lebih dan kurang nya fisik-mu, betapa kuat dan lemah nya jiwa-mu, dan betapa masif nya kecerdasan yang bekerja dalam pikiran-mu.  Daniel Goleman, dalam bukunya "Emotional Intelligence", menekankan bahwa kesadaran diri adalah kunci untuk memahami kekuatan dan kelemahan kita. Muncul-lah pertanyaan, mengapa harus dengan kesadaran diri? Perlu di ma'lumat, dengan kita dapat memahami diri sendiri setidaknya kita memperoleh dua habit atau kebiasaan, yaitu pertama habit refleksi diri, artinya kita dapat membiasakan diri dalam merenungkan pengalaman yang pernah kita jalani dan selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahan dari pengalaman itu sendiri. Kedua habit dalam pengambilan keputusan, artinya kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dan bijaksana berdasarkan pemahaman-pemahaman yang kita dapatkan, terutama tentang pemahaman diri sendiri. Sebagai ungkapan dari penulis, "ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju kesadaran diri adalah langkah menuju pertumbuhan. Ketika kamu mulai mengenali dirimu lebih baik, kamu akan menemukan potensi yang mungkin selama ini terpendam."

Self-Affirmations [Afirmasi Diri]

Setelah kamu mulai menyadari siapa dirimu, langkah kedua adalah menerapkan afirmasi diri. Afirmasi adalah cara untuk menyatakan nilai-nilai positif dan kualitas baik tentang dirimu sendiri. Cobalah untuk selalu mengucapkan pernyataan seperti, "Saya percaya diri dan mampu." Dengan mengulangi pernyataan positif ini, kamu dapat mengganti pikiran negatif dengan pola pikir yang lebih optimis. Sebagai contoh lain dari afirmasi diri yaitu dengan pernyataan, "Saya mampu dan memiliki kekuatan untuk mencapai tujuan saya", dan "Saya layak mendapatkan kebahagiaan", serta masih banyak lagi pernyataan-pernyataan lainnya sebagai ungkapan afirmasi diri. Praktik afirmasi positif ini bukan hanya sekadar kata-kata; mereka adalah dorongan semangat yang dapat mengubah cara pandangmu terhadap dirimu sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin melakukan afirmasi positif cenderung lebih tahan terhadap stres dan lebih siap menghadapi tantangan. Sebagai ungkapan dari penulis, "Ingatlah, setiap kali kamu mengucapkan afirmasi, kamu sedang membangun fondasi kepercayaan diri yang lebih kuat."

Self-Motivation [Motivasi Diri]

Motivasi diri adalah dorongan internal yang mendorong kita untuk mencapai tujuan. Ketika kita mengingatkan diri tentang potensi dan kemampuan melalui afirmasi positif, hal ini dapat meningkatkan motivasi untuk bertindak. Salah satu bentuk daripada motivasi diri yaitu afirmasi diri sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Perlu di ma'lumat afimasi diri dan positif bukan hanya sekadar kata-kata; mereka dapat menjadi pendorong yang kuat untuk mencapai tujuan. Sejatinya motivasi diri dan afirmasi diri ini terdapat korelasi yang signifikan, artinya keduanya saling berhubungan dan memberi dukungan. Dalam hal ini afirmasi positif membantu kita mengingatkan akan kekuatan yang dimiliki dan mendorong kita untuk mengambil langkah-langkah menuju pencapaian tujuan. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Zainiyah et al. pada tahun 2018. Penelitian ini berjudul "Afirmasi Positif: Booster untuk Meminimalisir Hambatan Belajar" menunjukkan bahwa individu yang sering melakukan afirmasi positif biasanya memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi.

Self-Regulation [Regulasi Diri]

Setelah kita memahami serta melaksnakan ketiga langkah di atas maka kemudian ada langkah terakhir sebagai penyempurna dalam self-improvement yaitu self-regulation. Sederhananya, self-regulation adalah aturan-aturan yang diterapkan oleh pribadi kita terhadap segala bentuk perilaku, kegiatan dan segala hal yang bersangkutan dengan diri kita dalam menjalani kehidupan. Di era modern ini, kemampuan untuk mengatur perilaku, emosi, dan pikiran atau self-regulation menjadi semakin penting. Banyak dari kita menghadapi tekanan dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Self-regulation membantu kita mengelola stres dan emosi negatif dengan lebih efektif. Ini melibatkan pengamatan diri, penilaian terhadap tindakan kita sendiri, dan memberikan respons yang sesuai untuk memperbaiki diri. Penelitian oleh M. Yasdar dan Muliyadi pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penerapan teknik regulasi diri dapat meningkatkan kemandirian belajar, baik di tingkat siswa/pelajar maupun mahasiswa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya self-regulation dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengembangan pribadi. Tidak hanya itu saja regulasi diri ini juga berlaku pada proses interaksi-komunikasi sosial, yang artinya bagaimana kita dapat berhubungan baik dengan orang lain sesuai dengan etika dan norma yang ada pada diri kita dan orang lain. Tidak sedikit fenomena yang menunjukan pribadi seseorang menjadi tidak terarah bahkan lupa akan jati dirinya dikarenakan tidak menerapkan regulasi pada dirinya sendiri. Seperti pergaulan yang terlalu bebas, keinginan yang terlalu berlebihan, perilaku yang cacat akan etika dan norma yang akhirnya menyebabkan dirinya menerima stigma negatif dari orang lain. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita menerapkan regulasi diri ini dalam segala bentuk siklus kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun