Mohon tunggu...
Nur Rakhmat
Nur Rakhmat Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belajar Menjadi Guru

Nur Rakhmat. Pembelajar yang belajar untuk belajar bermanfaat bagi sesama. Saat ini mengajar di SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Berusaha selalu aktif menulis dan memberikan kontribusi positif untuk kemajuan pendidikan. Aktif di forum dan komunitas literasi serta kepenulisan di Kota Semarang dan Jawa Tengah. Bisa dihubungi di FB Nur Rakhmat dan Nurrakhmat Blogguru Indonesia. Salam Sukses Selalu ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Kehidupan

4 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:06 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat pagi menjelang semua masih terlihat lengang, tiada bentuk perjalanan yang bisa menjadikan kita semakin dewasa. Tiada bentuk halangan yang menjadikan kita semakin menjadi berani untuk merubah kemajuan. Kejadian demi kejadian menjadi pelajaran tanpa batas yang bisa menjadikan gema dalam jiwa pelintas yang merdeka dengan penuh harap dan tanpa aral terlepas.

Suasana perkotaan yang semakin sepi dan jauh dari asa angan insan juga menambah teriakan semut semut dalam lubang yang dalam dan tiada tenggelam. Daun bertasbih sendirian, tiang tiang bergelantungan menjadi tanpa tuan yang semakin merindukan jalan pulang.

Ibarat jalan langkah pagi menjadikan seribu janji bagi pemimpi dan juga pencari berkah Ilahi. Jalan kanan kau tempuh, jalan kiri janganlah rapuh. Semua harus bisa menyentuh dan saling terketuk untuk bisa bersimpuh dan mengadu tanpa peluh.

Jalan ibarat sarana terbentang tiada akhir yang semakin banyak cabang. Manusia, hanya bisa memilih cabang mana yang akan dipilih, cabang mana yang membawa belas kasih, cabang mana yang membawa semakin tersisih dan semakin tetindih. Hanya manusia sendiri yang bisa melakukan itu, hanya kita sendiri yang mampu merubah ke arah mana jalan yang hendak kita tumbuhkan.

Namun, "Jangan pernah merasa sepi atau bahkan sendiri, karena sejatinya kita tidak benar-benar sendiri. Masih ada Tuhan yang menemani kita." Maka, baikkanlah, tumbuhkanlah sifat pejuang, tumbuhkanlah sifat menjadi pemenang, karena sejatinya kita adalah yang terpilih untuk bisa menjadi pinilih. Karena sesungguhnya kita sudah diberi anugerah yang nyata dan bekal lengkap. Maka, janganlah takut melangkah, janganlah menjadi lemah, karena jelan yang kita pilih pasti sudah memiliki arah.

Pasadena, 4/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun