Oleh : Nur Rakhmat
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk membentuk pribadi yang berkarakter. Oleh karena itu, pendidikan membutuhkan perangkat mumpuni di dalamnya. Dan perangkat yang paling mumpuni guna membentuk pribadi berkarakter dalam proses pendidikan adalah guru.
Guru sebagaimana dikatakan dalam undang-undang adalah pendidik profesional yang dibekali empat kompetensi utama dalam setiap langkah dan kinerjanya. Baik itu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Oleh karena itu, sebagai guru yang profesional kita sudah semestinya menggunakan dan menerapkan kompetensi yang kita miliki dalam kaitannya dengan pembelajaran bersama siswa ataupun dalam kehidupan bersama komunitas guru ataupiun dalam bermasyarakat.
Lalu bagaimana langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga agar guru tetap dalam kondisi ideal profesional?
Dakwah Bil Koran
Hemat kami, salah satu cara yang dapat digunakan untuk menjaga kondisi guru tetap ideal dalam profesionalitas adalah dakwah bil koran. Ya, dakwah bil koran atau mengajak melakukan kebaikan melalui koran adalah salah usaha yang bisa dilakukan guru untuk menjaga profesionalisme dan berbagi kebaikan dengan sesama guru atau dengan masyarakat.
Mengapa demikian? Dakwah sebagaimana dikutip dari Wikipedia bentuk masdar dari kata da'a yang artinya menyeru atau mengajak. Oleh karena itu, guru sebagi pendidik juga bisa dikatakan sebagai da'i, juru dakwah atau seseorang yang selalu mengajak berbuat baik dan menyeru kebaikan kepada sesama. Sehingga wajib hukumnya bagi guru untuk berdakwah, salah satunya melalui koran atau dakwah bil koran ini.
Selanjutnya bagaimana bentuk dakwah bil koran yang dapat dilakukan guru? Bentuk dakwah bil koran yang dapat dilakukan guru hemat kami yang sesuai dengan tugas guru adalah menulis artikel populer. Karena dengan menulis artikel di koran, manfaat yang diterima guru semakin besar pula.
Tentu selain semakin dikenal masyarakat, uneg-uneg, ide, gagasan ataupun pengetahuan yang dimiliki guru tersebut bisa diketahui orang banyak sekaligus. Artinya maksud dan tujuan yang ingin didapatkan guru jika menulis di koran penerimanya jauh lebih banyak daripada bila dakwahnya atau ajakan kebaikannya hanya dalam ruangan.
Misalnya, guru mempunyai ide membuat alat peraga pendidikan yang dapat digunakan untuk memudahkan dan memahamkan siswa dalam pembelajaran. Jika guru tersebut hanya menyampaikan ide dan gagasannya saat rapat gugus atau MGMP, tentu yang mengetahui hanya yang ada di ruangan tersebut.