Pranatacara, pambyawara, panatacara, pranata adicara, pranata titilaksana, atau pranata laksitaning adicara merupakan satu kesatuan istilah dalam bahasa Indonesianya adalah pembawa acara. Dalam dunia hiburan sering juga disebut dengan MC (Master of Ceremony) yang mempunyai tugas yang cukup berat dalam sebuah pekerjaan. Pengertiannya dalam arti universal antara panatacara, pembaca acara, dan master of ceremony sejatinya adalah sama yaitu sama-sama merangkai acara dan menjalankan acara sesuai rancangan yang sudah dibuat agar terlaksana dengan baik dan lancar.Â
Tidak semua orang itu bisa menjadi pembawa acara dan piyawai membawakannya. Karena sebagai pembawa acara  tentu harus mempunyai kemampuan dan kewibawaan yang baik. Semisal orang tersebut mempunyai kemampuan tetapi dalam kewibawaan kurang, tentu akan mengurangi penampilan disaat membawakan sebuah acara.Â
Supaya acara bisa mengasilkan dengan baik, panatacara atau pembawa acara harus bisa mempunyai sarat pokok menjadi seorang panatacara atau MC:
1. SuaraÂ
Suara merupakan modal utama sebagai seorang panatacara atau pembawa acara, dimana suara yang dianjurkan itu bisa terdengar bagus, baik tinggi rendahnya suara maupun cepat lambatnya suara itu tertata dengan baik sesuai dengan pelafalan yang benar. Belum tentu bisa benar melafalkan kata-kata dalam berbahasa Jawa, apalagi kalau tidak ada tanda diakritik tentu akan lebih sulit melafalkannya dengan baik dan benar.
2. Busana
Ajining raga gumantung ing busana (Nilai raga kita diihat saat kita berbusana), semakin rapi dan sesuai busana yang kita pakai akan menambah kepercayaan diri dalam membawakan sebuah acara. Maka dari itu, seorang panatacara atau pembawa acara mempunyai keharusan berlatih berbusana yang elok dan rapi disesuaikan dengan tema acara yang akan dibawakan.
3. Subasita/tata krama
Tata krama juga harus dilatih dengan baik, karena tatakrama yang kurang baik akan mengurangi kewibawaan seorang panatacara. Sopan santun jangan dibuat-buat, dilaksanakan sederhana saja tetapi tidak kaku.Â
4. Bahasa dan sastra
Bahasa yang digunakan panatacara harus yang benar dan selaras dengan keadaan atau jenis acara. Indah dan mudah diterima (komunikatif) oleh siapa saja yang berada dalam acara tersebut.