Siapa yang tak Kenal Hudson. Entertainer hemaprodit ini naik daun sejak adanya IMB dan pada akhirnya kandas sebelum masuk final. Jujur saya bukan penggemar acara televisi. Namun sejak tak sengaja melihat performance Hudson ini pada saat makan bareng teman-teman di cafe akhirnya saya sering menunggu performance sang entertainer ini. Bukan hanya ingin mendengarkan suara yang dapat beralih secara cepat dari pria ke wanita, namun juga gayanya yang cepat beralih dari gaya wanita yang genit menjadi gaya seorang pria yang elegan. Talenta ini sangat jarang dimiliki oleh orang lain.
Andai Hudson menjadi penyanyi laki-laki saja, suara yang dimiliki Hudson kurang berkarakter, tidak seperti yang dimiliki oleh penyanyi pria lain seperti Tompi. Namun disisi lain, Hudson menggabungkan suara prianya yang hanya sedikit diatas rata rata penyanyi cafe, dengan suara wanitanya yang mencengangkan. Suara wanita yang dimiliki Hudson ini bahkan berani diduetkan dengan penyanyi sekelas Rossa. Nah disini saya tidak akan membahas banyak tentang kekuatan dan karakter Hudson karena saya bukan seorang kritikus musik. Saya hanya ingin membandingkannya dengan inspirasi untuk menulis.
Terinspirasi Hudson
Ketika anda selalu dibayang-bayangi ketakutan untuk mulai menulis, berhenti menulis karena suatu alasan dimana anda merasakan bahwa tulisan anda belum sebagus kompasianers lain, janganlah patah semangat. Memang menulis yang indah perlu talenta dan latihan. Nah lalu kenapa saya bandingkan anda dengan Hudson?
Saya memaknai Hudson bisa mengambil celah lain yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dia sangat menyadari bahwa suara “pria-nya” hanya sedikit diatas rata-rata penyanyi cafe, dan untuk menembus ajang ini tentunya tak mudah jika hanya mengandalkan suara sekualitas itu, sehingga akhirnya dia mengembangkan bakat lain yaitu suara perempuannya. Nah, anda-pun bisa melakukan hal yang sama.
Mungkin kemampuan anda menulis hanya biasa biasa aja. Meminjam istilah bang Kate, bisa bisanya aja menulis. Jangan khawatir kalau tulisan anda tidak diminati orang lain. Anda bisa mengkolaborasinya dengan kemampuan yang anda punyai sehari-hari. Misal anda seorang guru, tulislah pengalaman anda sebagai pengajar, pengalaman anda sebagai pendidik. Jika anda mempunyai kemampuan mencopet pun, tidak ada salahnya disharing disini, karena itu akan bermanfaat buat orang lain. Bagi saya “Sharing and Connecting” tidak melulu dimaknai sebagai menulis artikel yang menarik, namun dalam hal berbagi pengalaman juga.
Bagi penulis yang sudah advanced-pun tidak ada salahnya mengambil pelajaran dari Hudson. Artinya sebagai seorang penulis, tampilkanlah sisi yang lain dari anda. Jika memang anda suka dengan tulisan yang serius, memecahkan otak ketika orang lain membacanya, sekali-kali tampilkanlah warna lain. Sebagai contoh: Humor, puisi atau cerpen juga menarik untuk sekali sekali dicoba. Jangan salah, mungkin suatu saat anda malah keranjingan untuk menulis dalam ranah yang berbeda ini. Bukankah menulis bukan hanya sekedar menaburkan ide gagasan namun juga ada konsep menghibur disini? Konsisten juga bukan berati harus menulis yang itu-itu saja kan? Berani ‘Nakal’, Berani ‘Berbeda’dan Selamat Berkarya!
Nijmegen, November 2010
Mas PINK
Gambar: Broadcast dari BBM (Blackberry Messenger)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H