Ponsel yang menyebalkan
Disaat orang-orang mulai membicarakan ponsel Blackberry (BB) sebagai ponsel yang canggih dan fasilitasnya yang beragam, disisi lain bagi para penggunannya fasilitas dan kecanggihan ponsel tersebut juga harus dibayar dengan hari-hari yang menyebalkan dan mengganggu.
Ponsel BB memang menjanjikan fasilitas dan kemudahan untuk terkoneksi dimana saja. Menjawab email bisa dilakukan dijalan, mengupdate status Facebook bisa dilakukan sambil memasak, dan juga tentunya mengupload foto ke Internet bisa dalam hitungan detik. Lebih jauh lagi, dengan fasilitas BB Messenger (BBM), kita bisa mengirimkan pesan ke sesama pengguna BB secara ‘gratis. Namun disisi lain banyak pengguna BB ini meresahkan kemampuan ‘hidup’ ponselnya-nya dalam jangka lama.”.
Bagaimana tidak, untuk standby saja (tidak digunakan untuk browsing, tidak melakukan pengiriman pesan BB Messenger, tidak menjawab email) kemampuan hidup BB ini tak lebih dari 24 jam. Apalagi ketika digunakan, usia hidup BB ini hanya sekitar 8 jam. Sehingga akhirnya para pengguna BB ini tergantung pada charge dan colokan listrik.
Awalnya, saya mengira bahwa permasalahan ini berasal pada problem pada batre, sehingga saya memutuskan untuk membeli baterai baru (dimana batre BB ini tidak dijual KW-1 / KW-2nya) sehingga akhirnya merogoh kocek untuk sebuah batere original, namun kemampuannya ternyata sama saja dengan batre bawaanya. Nah,ternyata itu juga diamini oleh teman-teman lain yang menggunakan BB.
Jujur saja, awalnya saya kurang tertarik pada BB karena keypad QWERTY-nya yang tidak kompatibel dengan jempol saya yang ukurannya cukup besar, namun karena ‘hasutan’ dari mantan pacar supaya komunikasinya lebih mudah sehingga akhirnya saya mencoba untuk menggunakan ponsel itu. Ajaib memang, BB memudahkan pekerjaan, komunikasi dengan orang-orang tercinta dan juga memperlancar pekerjaan.
Disisi lain, karena kemampuan hidupnya yang sangat pendek, saya menjadi sedikit terganggu. Dari mulai menyediakan charger di mobil, membawa batre cadangan ketika akan pergi jauh dan juga membawa kabel USB untuk dicolokkan pada laptop / desktop untuk menambah panjang usianya. Hal yang sungguh mengganggu.
Disisi lain, saya-pun masih setia dengan Nokia N-97 saya (sama sama dengan keypad QWERTY). Ketika saya bandingkan kemampuan hidupnya sangat jauh dibanding dengan usia BB yang hanya berumur pendek dalam hitungan Jam. Sama-sama menggunakan internet (browsing, push email dan aplikasi lainnya) usia hidup Nokia jauh lebih panjang. Tak jarang pula N-97 saya gunakan sebagai penunjuk arah (GPS), namun batrenya masih tetap tahan > 48 jam.
Selain usia hidupnya yang pendek, BB ini sangat rentan dengan yang namanya Hang! Kalau tidak segera menghapus pesan-pesan BBM, rajin menghapus event log-nya serta menggunakan software pembersih memory, BB berubah menjadi ponsel yang menyebalkan. Hanya direstart tidak cukup untuk memulihkan dari penyakit Hang ini. Batre perlu dicopot dan memerlukan waktu yang lumayan untuk menunggu HP aktif kembali dan tentunya hal itu sangat menyebalkan.
Nah bagi para user BB, berdoalah supaya RIM segera memperbaiki dan meningkatkan kualitas batre dan problem dengan ‘hang’nya ponsel yang tentu saja sangat menyebalkan. Bagi para calon pengguna BB, semoga hal-hal ini menjadikan wawasan anda untuk memutuskan menggunakan produk baru ini. Jangan hanya tertarik pada fasilitasnya, namun siapkah anda untuk menghadapi hari-hari yang menyebalkan itu?
Nijmegen, November 2010
Mas PINK
Gambar: www.google.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H