Apa yang bisa anda lakukan bila diberikan fasilitas free internet dengan kecepatan 71 Mb/s (download) dan kecepatan upload 65 Mb/s? Dalam test yang saya lakukan menggunakan speedtest.net disebutkan juga untuk download movie sebesar 800 MB hanya diperlukan 2 menit, apalagi hanya untuk mendownload videoclip sebesar 35MB hanya 4 detik dan download MP3 hanya 1 detik, jadi kecepatan download MP3 lebih cepat dari klik itu sendiri. Ping 9 m/s yang berarti seolah server berada di sebelah komputer kita. Padahal disitu tertulis bahwa server ada di kota tetangga yang berada kurang lebih 20 Km.
Hasil Test Speedtest.net
Penasaran dengan artikel yang ditulis oleh seorang wartawan Kompas yang menjajal kecepatan internet di Jepang yang menghasilkan untuk kecepatan download sebesar 10 Mb/s dan upload 9 Mb/s. Saya lalu mencoba melakukan test. Komputer yang saya gunakan merupakan komputer free (gratis) Â yang disediakan kampus. Jujur saya tidak mengira sebelumnya bahwa komputer free ini akan menunjukkan angka yang menakjubkan. Kecepatan seperti itu tentunya belum bisa didapat di tanah air walau menggunakan internet berbayar sekalipun, apalagi kalau itu dilakukan di kampus. Bisa bisa untuk buka refresh situs kompasiana saja menunggu 1 menit.
Sedikit berkaca dengan situasi di tanah air. Gembar-gembor internet cepat pun hanya slogan belaka. Dibawah ini adalah kisah nyata penggunaan internet di tanah air. Waktu itu kantor berlangganan ADSL produk sebuah provider Plat Merah  namun ketika ada promosi Internet HSDPA muncul, atasan-pun meminta saya untuk mencoba produk tersebut. Pada waktu launching perdana-nya memang kemampuan HDSPA yang ditunjukkan oleh provider tersebut cukup mengagumkan bagi saya, setidaknya untuk download-pun sangat cepat. Akhirnya kantor menggunakan dua layanan internet.
Lama kelamaan, setelah beberapa waktu, sepertinya kecepatan ini semakin berkurang. Bahkan sering tidak bisa di connect. Beberapa kali kita sudah mengajukan protes, telepon CS-nya, namun hanya alasan perbaikan lah, alasan BTSnya sedang bermasalah-lah dan banyak kata kata maaf yang tidak memberikan solusi. Disisi lain saya semakin mengerti bahwa penjelasan itu tidak masuk akal. Kecepatan berkurang karena penambahan dari customer customer baru. Buktinya, provider tersebut justru gencar berpromosi layanan internet prabayar dengan menggunakan HSDPA.
Disisi lain kita sebagai customer sangat dirugikan. Kebetulan kita berlangganan internet HSDPA tipe kuota, jadi seharusnya kecepatan tidak akan pernah turun. Namun ternyata itu hanya pintar-pintarnya mereka saja. Kita tetap membayar mahal, namun kualitas sama saja dengan internet prabayar milik provider tersebut. Kesal dengan provider ini, akhirnya kantor mendowngrade langganan menggunakan paket Unlimited. Toh kecepatan juga tidak banyak berbeda.
Berkaca dengan pengalaman ini, saya bermimpi di tanah air bisa memiliki kecepatan koneksi seperti yang saya peroleh secara free disini. Kapan Ya? Belum tentu dalam 5 tahun mendatang kita bisa menikmati kecepatan internet di tanah air seperti yang saya dapatkan disini selama provider provider di tanah air tersebut tidak melakukan perbaikan dan hanya berpromosi untuk tujuan bisnis semata. Salam prihatin.
Nijmegen, November 2010
Mas PINK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H