Setelah beberapa episode lawakan ala srimulat, rakyat saat ini disuguhi lagi opera van menteri. Siapa lagi kalau bukan pak mentri yang controversial ini. Jujur awalnya saya kagum pada beliau, walaupun beliau berprinsip keras, namun beliau tetap istiqomah. Namun itu dulu. Sekarang pak mentri lagi lagi membuat ulah yang (tentu saja) membuat rakyat tertawa.
Kemarin ketika saya membuka yahoo international, persoalan ini sudah menjadi polemik. Lihat postingan saya kemarin:
http://media.kompasiana.com/new-media/2010/11/10/ketika-dunia-menertawakan-pak-mentri/
Saya ber-khusnudzon, mungkin pak mentri sedang khilaf. Namun berita permintaan maaf yang ditunggu-tunggu tidak datang. Sekali lagi pak mentri ini bersilat lidah bahwa itu adalah kesalahan 'first lady'. Dari tayangan video yang saya perhatikan, terlihat sekali bahwa itu bukan kesalahan 'first lady' seperti alibi yang dikemukakan pak mentri. Nah pertanyaan selanjutnya, dimanakah sikap ksatria-mu pak mentri? Hari ini ketika saya membuka situs AP International, bahkan video pak mentri jadi headline. Inikah yang anda inginkan pak mentri? Jadi tenar dengan pernyataan pernyataan kontroversial?
Lihat:
http://news.yahoo.com/video/world-15749633/muslim-leader-regrets-shaking-michelle-s-hand-22940480
[caption id="attachment_74766" align="alignnone" width="300" caption="Terlihat Jelas, Masih Mau Berbohong?"][/caption]
Pada sebuah postingan dimana saya berkomentar, malah ada yang mengatakan seperti ini:
"kalau beliu sudah terjebak dalam sistem jadi tidak konsisten dalam perjuanganya"
Tentunya, pak mentri sekali lagi harus menyadari bahwa rakyat tak lagi bisa ditipu, apalagi dibohongi. Bersikaplah kesatria pak. Justru dengan berdalih seperti itu, anda akan semakin ditertawakan. Dan sekali lagi dunia pun menertawakan-mu wahai bapak mentri yang terhormat. Ingat, anda adalah pemimpin umat, jadi jangan sampai umat yang bapak pimpin menanggung sinisme yang dilimpahkan oleh orang-orang disekitarnya.
Wahai pak mentri yang bijaksana, kami tak butuh lagi pernyataanmu yang kontroversial. Kami ingin mendengar kejujuran dari hati pak mentri. Mungkin pak mentri lebih paham dengan dalil yang berbunyi 'qulil haq walau kanaa murran" yang terjemahannya berarti katakanlah sejujurnya walau itu pahit.
Nijmegen, November 2010
Mas PINK
Gambar: www.ap.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H