Perjalanan Seorang Supir Menjadi Pedagang Daging Sapi
Boyolali - Seorang supir omreng menjadi penjual daging sapi, Bapak Kustanto seorang lelaki yang berasal dari dusun Bakalan Kabupaten Boyolali dia telah gagal 9 kali bangkit 10 kali lipat. Ia hanya seorang keluarga yang kurang mampu yang hanya memiliki rumah yang cukup sederhana di tengah-tengah desa, di tahun 2001 dia dulu hanyalah seorang supir ompreg pasar yang hanya meminjam mobil ayahnya , dia rela berangkat pagi hinga larut malam hanya untuk mengaih rejeki untuk makan orang dirumah. Pekerjaan kecil inilah yang dijalani hari berhari dengan rasa tanggung jawab yang besar tidak membuat ia berkecil hati.
Lelaki kelahiran Boyolali ini dulunya perhari hanya mendapatkan uang Rp.50.000-, walau dengan hasil kerja yang cukup sangat melelahkan itu tetapi Bapak Kustanto ini sangat bersyukur dalam menghidupi keluarganya, dia juga mengungkapan dulu dia berfikir jika pekerjaan selalu dijalani dengan rasa iklas maka akan menjadi berkah. Dengan uang yang cukup pas-pasan Bapak Kustanto harus menanggung kreditan mobil milik ayahnya yang dia pinjam untuk ompreng pasar setiap harinya.
Selain untuk menghidupi keluarganya, Bapak Kustanto ini memilih berkerja seperti ini karena keterbekalangan pendidikan. Dengan semangat luar biasanya ini lalu bapak kustanto berniatan menikah dengan orang yang selama ini dia cintai. Perjalanan menikah ia pun tidak gampang dan banyak pasang surut yang Bapak Kustanto alami. Dengan hadirnya seorang anak di keluarga sederhanannya Bapak Kustanto, Â semakin besar beban yang dia tanggung dan dipikulnya. Anak Bapak Kustanto masih kecil sehinga banyak pengeluaran yang dia penuhi . Bapak Kustanto dengan baik untuk mengatur pengeluaran untuk keluargannya.
Semua pekerjaan pun akan ada masa hambatannya, hanya menjadi tukang supir ompreng pasar membuat Bapak Kustanto pun berfikir keras untuk membentuk usaha kecil kecilan agar bisa menghidupi keluargannya kelak. Lalu dari situlah pada Tahun 2015 Bapak Kustanto pun memilikirkan usaha daging sapi kering dengan kualitas seperti handuk kering, Â dengan modal yang sangat pas pasan pun Bapak Kustanto telah berusaha membuat usaha daging sapi kering pertama kali di Boyolali. Dia berhasil membeli mobil sendiri meskipun dia membeli mobil tua dia ditemani oleh mobil tua untuk mengantar dia kemana mana dengan menjualkan daging segar tersebut. Mobil yang bertulisan setia yang telah di buat Bapak Kustanto ini menandakan setiannya dan ikhlasnya hidup dengan menjual daging sapi halal.
Lalu di situlah Bapak Kustanto menjadi topik trending di Boyolali karena telah mengenalkan warga Boyolali daging kering di tengah tengah banyak penjual daging sapi glongongan atau daging sapi basah seperti  daging lembek yang haus kualitas di pertengahan warga Boyolali. Setelah itu pun ia pun telah di undang di beberapa  komunitas daging sapi di Boyolali dengan mengenalkan ide bagusnya tersebut.
Ia juga mengasih tips tips juga ke pedagang baru yang mengenal dunia perdaging sapi an . dan juga mengenalkan daging segar ke pelanggan yang akan membeli daging dengan kualitas yang sangat elok. Dengan cara seperti melihat daging yang tidak ada bercak, beraroma segar, berwarna cerah, bertekstur kenyal , dan tidak mengandung terlalu banyak air di dagingnya.
Dan Bapak Kustanto ini pun mulai banyak pesanan dari beberapa kota kota besar seperti Jakarta, Bali dan sekitarnya, dan dia juga menyetorkan daging seperti sirloin, iga, has dalam, paha dan masi banyak lagi ke hotel hotel bintang 5 dan banyak caf caf di salatiga pun ikut di satori oleh ia.
Semangat yang membara dan hasil yang sangat memuaskan ini Bapak Kustanto pun mulai membuka outlet yang berada di salatiga yang bertepatan di Perengrejo Salatiga dan membuka daging segar eceran yang berada di rumahnya yang berada di Dusun Bakalan Kabupaten Boyolali tersebut.
Maka dari sinilah ekonomi Bapak Kustanto telah melunjak naik , ia sangat bersyukur dengan adanya ide tersebut membuat keluargannya tidak kekurangan dalam segi ekonomi dan materi. Di juga akan mengingat seberapa naik turunya kehidupan yang dia alami selama ini. Dengan keiklasan hati Bapak Kustanto membuat banyak orang suka dengan kepribadiannya.