Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Itu Sehat, Mungkinkah?

25 Desember 2023   09:08 Diperbarui: 25 Desember 2023   09:18 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Jika begitu, kiranya hal-hal apa sajakah yang mungkin dilakukan guna menjaga kesehatan? Dapatkah ayunan langkah-langkah tersebut menjadikan kita sehat? Demi meyakinkan diri penulis dan para pembaca semuanya  kiranya langkah-langkah positif berikut dapat dipahami sekaligus diujicobakan sebagai bahan evaluasi diri. Dengannya diharapkan akan menjadi resep renungan saban waktu untuk menuju alam sehat.

Merawat Otak dan Hati

Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai jenis dan ragam penyakit pun ditemuinya. Yang dulunya tidak pernah kita dengarkan, saat ini bukan hanya gaingnya saja yang bergeming tapi adakalanya sudah kita rasakan masing-masing. Misalnya saja penyakit kangker. Kini berbagai jenis kangker tumbuh dan berkembang di dalam tubuh manusia. Namun, berkaitan dengan tulisan ini, kiranya ada dua jenis penyakit usang yang diungkapkan kembali sepintas, yaitu penyakit otak dan hati. Tinjauannya lebih banyak bersandar pada dinding psikologi.

Mengapa demikian? Sandaran ini kiranya tidaklah berlebihan dikarenakan kegiatan menulis itu sesungguhnya mengacu pada dua organ tersebut. Seperti kita ketahui bahwa otak manusia memiliki dua sisi, yaitu otak kiri dan otak kanan. Keduanya berfungsi untuk mengatur kegunaan tubuh dalam melakukan kegiatan. Sekalipun begitu, keduanya memiliki kapasitas yang berbeda. Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam Alodokter, bahwa "Sebuah penelitian menunjukkan bahwa otak kiri lebih banyak digunakan untuk proses berpikir secara visual, intuitif, dan kreatif", https: //www.alodoktet.com. Diakses 24 Desember 2023, pukul 09.00 WIB.

Kutipan tersebut mengindikasikan peranan daripada masing-masing otak kita. Bagi setiap individu yang lebih dominan menggunakan otak kiri, maka segala hal akan didapatkan akan mampu dipilah-pilah serta dapat diselesaikan dengan baik satu persatu dengan langkah-langkah konkret. 

Kemudian, baginya juga akan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengungkapkan perasaannya, baik dalam berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu, orang semacam ini akan memiliki keterampilan di dalam memadukan atau menyelaraskan ketiga kemampuan tersebut.

Begitu juga dengan sosok yang dominan memanfaatkan otak kanan, dia akan memiliki kemampuan yang luar biasa.

 Secara visualisasi, dengan mendayagunakan peranan otak kanan, maka seseorang akan mahir mewujudkan suatu informasi ke dalam bentuk gambar dan grafis misalnya. 

Di samping itu, raut cekatan ini memiliki naluri yang tajam terhadap sesuatu, sehingga dengannya akan begitu cepat menyimpulkan suatu persoalan dan dengan segera pula menyelesaikannya. Sementara yang lainnya, dengan mengutamakan otak kanan, dirinya akan begitu cerdas di dalam menghasilkan berbagai ide baru yang mungkin berbeda dengan yang lainnya.

Uraian di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya otak dan hati bagi setiap insan, terutama di dalam kreativitas menulis. Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa kita tidak mungkin  hidup secara sendirian, semuanya mempunyai kaitan antarsesama, baik dalam hubungan kerja dalam suatu kedinasan, persahabatan dalam berorganisasi, maupun hubungan sosial kemasyarakatan lainnya. Di dalam menjalin persahabatan, sudah barang tentu tidak selamanya mulus sebagaimana mestinya. Di sela-sela kehidupan yang harmonis pasti terjadi disharmonis atau ketidakcocokan.

Sikap dan perilaku seperti itu memang sering terjadi,  terutama dalam kpndisi-kondisi tertentu. Hal ini sebagaimana dijelaskan Muhibbin Syah (2011:125) dalam bukunya Psikologi Belajar, bahwa "Tingkah laku efektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan, seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun