Kebebasan Bersuara Kompasiana

Perkembangan teknologi yang semakin baik, memberikan kita banyak ruang untuk bisa menumpahkan segala aspirasi dalam bentuk tulisan. Mulai dengan sosial media seperti facebook ,dimana setiap orang dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan melalui update status hingga muncul blog-blog yang menjadi wadah bagi kita untuk menulis dan salah satunya adalah Kompasiana.

Pada tanggal 1 September 2008, Kompasiana mulai online sebagai blog jurnalis. Pada perjalanannya, Kompasiana berkembang menjadi Social Blog atau blog .Antusiasme para blogger dan netizen untuk ikut ngeblog di Kompasiana sangat besar sehingga dibuatkan satu menu khusus bernama Public. Pada 22 Oktober 2008 Kompasiana sebagai blog sosial resmi diluncurkan.

Kompasiana awalnya merupakan blog jurnalis Kompas yang belakangan berubah konsep menjadi sebuah media warga atau Jurnalisme Warga (citizen journalism). Di mana setiap orang dapat menuliskan peristiwa yang mereka lihat, menyampaikan pendapat ,gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar atau foto, rekaman audio maupun video.

Melalui hasil tulisan dalam kompasiana juga, seorang mahasiswa berhasil mendapatkan beasiswa di luar negeri (http://nasional.kompas.com/read/2011/09/18/14412766/Berkat.Kompasiana.Anak.Buton.Ini.Bisa.Sekolah.

di.Amerika ) .

Disini terlihat bahwa kompasiana menjadi wadah penampung dari aspirasi serta kekreativitasan yang dimiliki oleh masyarakat. Mulai dari yang sekedar hobby menulis hingga pada beberapa orang yang ingin melakukan jurnalisme warga.

Dengan cara mendaftar yang mudah dan gratis untuk memasuki kompasiana, tak sedikit pula orang yang kurang bisa mengelola akunnya dengan baik, sehingga terkadang tulisan yang di muat tidak terlalu penting untuk para pembacanya. Sehingga diharapkan Kompasiana yang menampung beragam konten ini,dapat menjadi lebih bermanfaat dalam hal percepatan arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa kita, karena disini kita bebas untuk bersuara.