Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Selalu optimis dan menebar kebaikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 4 orang anak, sebagai sinden dan pemandu "Upacara Adat Sunda" di Kepri. Pernah menjadi guru les/privat di rumah sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bencana yang Melanda

2 Januari 2021   20:16 Diperbarui: 2 Januari 2021   22:38 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di malam semaraknya tahun baru
Yang penuh hiruk pikuk berlalu
Suara kembang api dan petasan menyerbu
Menemani keramaian di malam syahdu
Ada suka dan duka berbaur jadi satu
Menyelimuti kebahagiaan di malam itu

Tapi entah apa yang mau dikehendaki
Oleh sang pencipta Illahi Rabbi
Mungkin Tuhan sedang menguji


Suasana menjadi berubah drastis
Hujan gerimis semakin anarkis

Bencana melanda di mana-mana
Hujan deras yang tiada tara
Angin puting beliung  memporak poranda
Tanah longsor pun datang tiba-tiba
Lengkap sudah apa yang mereka derita
Duka yang menguras derai air mata

Kini manusia hanya bisa berdo'a
Memohon pada Yang Maha Kuasa
Badai, derita, dan cobaan segera sirna
Tahun baru pun disambut suka cita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun