Tebing Tinggi (21/7) - Sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Pemerintah mengeluarkan kebijakan sekolah online yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah atau secara daring, sehingga seluruh waktu siswa hanya dihabiskan di lingkungan rumah. Namun, hal tersebut ternyata memunculkan masalah baru, yaitu siswa menjadikan kesempatan sekolah online sebagai ajang memperbanyak waktu bermain bersama, sehingga peluang anak-anak terpapar Covid-19 semakin besar.
Dilansir dari laman sumut.id, sebanyak 2000 anak-anak di Sumatera Utara terpapar Covid-19 selama 6 bulan terakhir. Anggota Satgas Covid-19, Dr. Inke Nadia Lubis mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak ini dimulai dari bulan April yang mencapai tiga kali lipat dari yang dilaporkan setiap minggunya (30/06).
Maka dari itu, Marya Magdalena Simanjuntak, Mahasiswa Jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Matematika, Undip didampingi dosen pembimbing lapangan bapak Fajrul Falah, S.Hum., M,Hum mengusung salah satu program dengan tema “M3 (Melihat, Meniru, Melipatgandakan) Pengetahuan terkait Covid-19 pada Siswa Sekolah Dasar (SD)”. Program tersebut dilaksanakan pada 16 Juli 2021 di Gedung Serbaguna Kampung Semut, Gang Eka Timbangan No.12A, RW.Lk.1, Bandar Utama, Tebing Tinggi dengan cakupan pesertanya adalah anak-anak tingkat Sekolah Dasar Kampung Semut.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Marya dalam pelaksanaan program edukasi Covid-19 dengan metode M3 (Melihat, Meniru, Melipatgandakan) ini, adalah sebagai berikut :
- Melihat : Menunjukkan kepada siswa video animasi covid-19, menjelaskan cara penularannya, dan bahaya yang ditimbulkannya.
- Meniru : Memberikan praktik kepada setiap siswa terkait pencegahan Covid-19, dimulai dengan cara mencuci tangan yang benar, memakai masker sesuai anjuran dan menjaga jarak saat berkumpul bersama.
- Melipatgandakan : Memberikan masker dan sabun cuci tangan berlogo Undip yang dapat dipakai anak-anak setelah menerima bimbingan pembelajaran. Di samping itu, mereka juga diberikan poster terkait Covid-19 yang bisa dibawa pulang untuk di tempelkan pada lingkungan rumah ataupun diberikan kepada teman-temannya, sehingga semakin banyak anak-anak yang memiliki pemahaman akan Covid-19.
Penulis : Marya Magdalena Simanjuntak
DPL : Fajrul Falah, S.Hum., M,Hum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H