Mohon tunggu...
Maryanto
Maryanto Mohon Tunggu... Pramusaji - Karyawan Swasta, Alumni Universitas Pamulang

Saya sangat menyukai perjalanan dan menulis. Lewat karya saya, semoga bisa menjadi informasi untuk para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara "Rewang, Gotong Royong"

28 Oktober 2023   21:54 Diperbarui: 28 Oktober 2023   22:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto panggung utama. (dokpri)

Setiap manusia, tidak akan mampu hidup sendiri. Maka dari itu, manusia disebut dengan makhluk sosial. Makhluk yang membutuhkan orang lain. Dalam menjalani sebuah kehidupan, kita barang tentu berhadapan dengan orang lain. Disinilah kita membutuhkan hadirnya orang- orang yang mampu membantu ketika kita memiliki sebuah acara, contohnya hajatan , mengadakan walimatul urs dan lain-lain.

Dalam melaksanakan hajatan, kita tidak akan mampu mengerjakan sendiri. Disini, kita bisa meminta tolong para tetangga / aparat kampung untuk membantu terselenggaranya acara. Di desa Bumi Setia Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, terdapat sebuah tradisi yang masih dilestarikan, yaitu budaya ''Rewang''. Rewang yang artinya, membantu. Maksudnya adalah membantu orang lain ketika membutuhkan bantuan dari warga sekitar. Biasanya berbentuk fikiran, tenaga, maupun materi.

Para perewang sedang menyiapkan makanan untuk para tamu undangan, dan para perewang sendiri. (dokpri)
Para perewang sedang menyiapkan makanan untuk para tamu undangan, dan para perewang sendiri. (dokpri)

 Mungkin bagi sebagian masyarakat dari pulau Jawa, tidak asing dengan bahasa "rewang", karena ini merupakan warisan turun temurun untuk menyelesaikan acara. Mengingat, sebagian masyarakat Lampung, bersuku Jawa. Kebetulan, orang tua saya sedang mengadakan walimatul urs, adik saya. Maka dari itu, ibu saya mengadakan acara ini. Biasanya, ketika seseorang ingin mengadakan acara, ia akan mendatangi rumah-kerumah untuk meminta tolong  agar dapat membantu menyukseskan acara. Biasanya menunjuk koordinator untuk dapat mengatur dan mengelola anggotanya. Anggota dipilih, biasanya berdasarkan keinginan tuan rumah. Ketika sudah mendapatkan para perewang, di bagilah tugas dan kewajiban, untuk bekerja dalam acara tersebut. Seperti pembagian tugas sapuranju, bagian penerima tamu, bagian cuci piring, bagian parkir, bagian among tamu , bagian pemasak dan lain sebagainya.

Susunan kepanitiaan, beserta nama dan tugasnya.  (dokpri)
Susunan kepanitiaan, beserta nama dan tugasnya.  (dokpri)

 

Biasanya, tuan rumah akan memberi reward untuk pemasak berdasarkan harga pasaran. Namun untuk petugas lain, biasanya ucapan terima kasih, pemberian minyak, / sembako , sabun dan lain lain ketika acara selesai. Biasanya keesokan harinya, untuk datang memberi ucapan terima kasih, dan sekaligus pemberian sembako. Ketika hari H, terlihat beberapa para perewang sangat menikmati dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi tugasnya.

Petugas sapuranju mengantarkan minuman untuk tamu undangan. (dokpri)
Petugas sapuranju mengantarkan minuman untuk tamu undangan. (dokpri)

Petugas sedang membagi makanan. (dokpri)
Petugas sedang membagi makanan. (dokpri)

Semoga ini menjadi warisan budaya yang akan tetap lestari, di turunkan ke anak cucu kita. Penulis, mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam acara walimatul urs adik saya. Mungkin melalui ucapan terima kasih ini, dapat mewakili perasaan bangga dan bentuk apresiasi untuk orang orang yang sudah menyukseskan acara. Semoga Allah memberikan kita semua kesehatan. Tetap lestari , budaya "Rewang, gotong royong".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun