KHD, Pendidikan yang Berpihak pada Murid mengacu pada semboyan Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Menjadi refleksi bagi seorang guru, apakah di zaman ini semboyan itu sudah membudaya atau hanya sebuah narasi saja?
Pemikiran filosofisPemikiran Filosofis KHD sangat tepat dilakukan dalam pembelajaran terutama pada era melenial seperti sekarang. Menciptakan kemerdekaan pada pembelajaran adalah tujuan utama Filosofis KHD. Hasil penerapan  pemikiran KHD diantaranya adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Di mana siswa diberi  kebebasan untuk mengeksplor potensi dirinya, mewujudkan merdeka belajar sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang menggikuti kodrat alam  dan kodrat zaman.Â
Tentu dalam pelaksanaanya banyak sekali tantangan yang dihadapi. Tantangan yang paling besar berasal dari internal guru sendiri yang beramsusi bahwa keberhasilan anak ditentukan melalui hasil akademiknya. Guru masih terpaku kepada beban kurikulum yang sebenarnya dapat dioptimalkan melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa. Konsep Trikon KHD masih banyak yang belum menerapkan dalam pembelajaran.
Maka solusi yang perlu kita lakukan adalah menekankan bahwa pendidikan saat ini bukan hanya pada otak dan kepintaran semata melainkan adanya pengaruh lain, yaitu "emosional" dimana kepribadian dan jiwa anak sangat mendukung keberhasilan. Pendidik harus selalu berusaha menjadi teladan bagi peserta didiknya dan memberi nasihat menuju perilaku yang lebih baik. Pembelajaran dikemas menjadi pembelajaran yang bermakna yang ditunjukkan dengan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H